Setelah itu, Anthony beserta salah satu stafnya mengikatkan WR155R itu ke Land Cruiser yang akan digunakan untuk menarik motor trail Yamaha tersebut.
Pada percobaan pertama, dilakukan simulasi dengan menginjak pedal rem kaki motor dengan sekuat tenaga agar membuat roda belakangnya mengunci.
Saat ujicoba pertama itu dilakukan, ternyata roda belakang motor mengunci dengan baik. Namun karena ditarik oleh jip, motor tetap melaju tapi ban belakang jadi selip dan menimbulkan noda bekas gesekan di permukaan.
"Seperti yang kita lihat tadi, saat roda terkunci dengan baik tapi ada gaya dorong ke depan yang sangat besar, akan menimbulkan selip dan menyebabkan bekas pengereman di permukaan jalan dan ban," katanya.
Selanjutnya di percobaan kedua, Anthony melakukan pengereman dengan penginjak pedal rem secukupnya, tujuannya untuk membuat roda belakang tetap berputar saat ditarik ke depan.
Benar saja, saat diprakterkkan roda belakang trail tersebut tetap berputar meski sudah direm, hal itu dibuktikan dengan lampu rem motor aktif dan piringan cakramnya jadi hangat.
"Jadi begitu teman-teman, ini logikanya harus dipahami dulu, jika ini sudah direm tapi roda tetap berputar, bisa disebabkan karena beban berlebih, sudut kemiringan yang terlalu curam, lalu remnya mungkin tidak pakem," simpulnya.
"Kesimpulannya, meski rem sudah aktif, roda tetap bisa berputar dan tidak hanya akan terjadi selip, karena ada skenario yang bisa membuat hal itu terjadi (roda berputar meski handbrake aktif)," tambahnya.
Baca Juga: Sopir Jadi Tersangka Bus Masuk Jurang di Guci, Bos PO Sumber Alam Tak Terima
Terakhir, Anthony akan mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan pembuktian teori KNKT tersebut menggunakan peralatan yang berbeda.
"Besok kita akan cek atau melakukan percobaan lagi menggunakan peralatan yang baru kita siapkan," tutupnya.