GridOto.com - Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kecelakaan bus terjun ke sungai di Objek Wisata Guci Tegal, yang memakan dua korban jiwa.
Kalau ditarik ke beberapa tahun sebelumnya, kecelakaan bus yang berakibat fatal juga pernah terjadi pada tahun 2012 silam, yakni insiden bus Karunia Bakti di Cisarua, Bogor, Jumat (10/2/2012) yang menewaskan 14 orang.
Berdasarkan informmasi di Tabloid OTOMOTIF edisi 42:XXI yang terbir 16-22 Februari 2012, kecelakaan bus tersebut diduga akibat rem blong.
Menurut Mursal Said, yang saat diwawancarai waktu itu menjabat Product Dev. & Engineering Manager PT Foton Mobilindo, rem blong bisa disebabkan bus masih menggunakan sistem rem air over hydraulic.
"Kemungkinan besar masih memakai sistem rem air over hydraulic yang memang sangat
rentan untuk blong. Sistem ini tidak memiliki proteksi ketika terjadi rem blong," ujarnya.
Rem blong bisa terjadi lantaran kampas rem habis atau ada sil bocor yang tidak terdeteksi, berbeda dengan sistem full air S-cam brake yang digerakkan udara dam lebih maju teknologinya.
Pada medio 2012 lalu, sistem ini sudah dipakai untuk bus dengan sasis Mercedes-Benz dan sudah dipakai kendaraan keluaraan Eropa lainnya.
Sistem ini memungkinkan mobil langsung berhenti ketika terjadi kerusakan pada pengereman, baik yang ditimbulkan kemampuan kampas rem yang merupakan komponen utama maupun kebocoran oli.
Baca Juga: KNKT Investigasi Kecelakaan Bus di Guci, Ini Dugaan Awalnya
Tidak hanya produk Eropa, produk Hino Auman 290 PS serta Hino 330 yang merupakan bikinan pabrikan Jepang juga sudah mengaplikasi sistem pengereman dimaksud.