GridOto.com - Setelah lama dinanti, akhirnya PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan versi penyegaran atau facelift untuk Brio, pada Jumat (5/5/2023) lalu.
Tidak sulit melihat kalau Honda Brio facelift didesain untuk menjegal momentum Toyota Agya dan Daihatsu Ayla yang meluncur pada pertengahan Maret 2023 lalu.
Meskipun tidak berstatus 'all new' seperti duo Agya-Ayla, jenama otomotif asal Jepang ini mengaku sangat optimis kalau Brio facelift bisa tetap diterima konsumen Indonesia.
"Kami sangat optimis New Honda Brio tetap bisa menduduki peringkat satu (mobil terlaris di Indonesia)," kata Yusak Billy, Business Innovation & Marketing Director HPM dalam acara peluncuran.
"Kami sangat pede, karena desain yang stylish, mesin paling bertenaga di kelasnya, irit bahan bakar, dan harga yang terjangkau," tambahnya.
Billy mengatakan, pihaknya menargetkan Honda Brio facelift bisa terjual lima hingga enam ribu unit per bulannya.
Dengan Honda Brio Satya yang bersaing di segmen LCGC masih akan mendominasi penjualan, dibandingkan varian RS yang turun di segmen small hatchback.
"Kontribusi penjualan kami prediksi 80 persen di Brio Satya dan 20 persen Brio RS," jelas Billy.
Hanya saja, semuanya tergantung pasokan komponen meskipun saat ini situasinya sudah relatif membaik," imbuhnya.
Baca Juga: Tambahan Fitur di New Honda Brio Dianggap Kurang Banyak, Ini Jawaban HPM
Memang, HPM beberapa kali mengatakan bahwa penjualan Honda Brio di Indonesia banyak tertahan oleh pasokan komponen.
Khususnya krisis chip semikonduktor selama era pandemi, yang mengharuskan HPM untuk memprioritaskan Honda Brio dibandingkan kembarannya yaitu Mobilio bahkan hingga saat ini.
"Permintaan Honda Brio itu luar biasa, di luar Jawa bahkan (inden) bisa tiga bulan khususnya untuk Brio Satya," ujar Billy.
"Kalau saya ke Sumatera atau Sulawesi, banyak dealer yang bertanya 'Pak, Brio saya mana?' jadi minatnya memang sangat banyak," tutupnya.