Perjalanan di tol menuju Merak dan tol Bakauheni-Palembang membuktikan tenaga Innova Zenix V tidak perlu diragukan lagi.
Memasuki jalan nasional antara Palembang menuju Jambi dengan variasi jalan lurus, berbelok, turun naik diselingi beberapa kemacetan kecil torsi kendaraan sangat dibutuhkan.
Menyalip kendaraan di jalur lurus diselingi variasi jalan berbelok membutuhkan tenaga di awal yang sangat baik.
Saya merasakan meski penggerak CVT, namun tenaga bawah sangat responsif, saya tidak kuatir untuk menyalip kendaraan di depannya.
Di jalur Palembang-Jambi- Pekanbaru tergolong beraspal mulus, saya bisa mengklaim 90 persen jalur sangat baik, sehingga saya bisa memacu kendaraan dengan kecepatan 80-90 km/jam.
Diselingi dengan sedikit jalan keriting dan ada satu dua lubang yang cukup besar.
Tetapi, suspensi depan MacPherson Strut dan suspensi belakang Torsion Beam, mampu meredam jalur kurang enak tersebut.
Jadi, dari sisi kenyamanan Innova Zenix V ini untuk jalur lintas Sumatera dengan kapasitas yang saya tumpangi 4 orang ini tidak perlu dipertanyakan lagi.
Masuk soal konsumsi bahan bakar, awalnya saya merasa mobil dengan bodi bongsor dengan dimensi, Toyota Kijang Innova Zenix memiliki panjang 4.755 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.795 mm akan menyedot bbm cukup besar.
Dengan perjalanan sejauh 2.024 km yang sudah saya tempuh dengan berbagai variasi rintangan perjalanan seperti jalur lengang di tol, macet di kota wisata Bukittinggi, atau jalur berbelok di lintas timur Sumatera, konsumsi rata-rata Pertamax yang dipakai 1 liter untuk 11,2 km.
Artinya, angka segini, menurut saya masih masuk akal dengan beban barang bawaan yang cukup banyak.