Karena terlalu sempurna, Bagnaia merasa sulit mencari celah kesalahan dan alasan kenapa dirinya terjatuh.
"Sesuatu harus kami pahami dengan motornya, karena memang motor kami yang terbaik," ungkap rekan satu tim Enea Bastianini ini.
Tapi ketika crash malah membuatnya sulit untuk dipahami apa alasannya, jadi tak berguna," imbuhnya.
Sang juara bertahan pun lebih memilih motor yang kurang stabil sekalian, karena baginya lebih mudah untuk melihat kekurangan dan faktor yang membuatnya terjatuh.
"Mungkin aku lebih memilih motor yang kurang stabil, mungkin aku lebih suka 0,1 detik lebih lambat dari ini, tapi bisa memahaminya dengan lebih baik. Karena saat ini sangat sulit," tegas pria yang berencana menikah tahun 2023 ini.
"Jadi aku merasa tak bisa dikalahkan, merasa bisa melakukan semuanya. Seperti hari ini sebenarnya aku kencang, tanpa mengambil risiko dan hal gila. Aku tenang di tikungan 2 karena aku tahu di sana licin. Eh masih saja crash," jelasnya.
Pria kelahiran 14 Januari 1997 itu pun meminta Ducati agar motornya dibuat sedikit lebih tidak stabil ke depannya.
"Aku sangat percaya diri dengan motornya, tapi itu terlalu stabil, mungkin. Dan kau bisa bilang aku agak gila karena bilang begini. Tapi jujur saja saat ini aku butuh lebih banyak masukan," tuntasnya.