Sedangkan Pecco Bagnaia, menilai karakter trek juga memegang faktor penting.
Meskipun aspalnya bergelombang, tak banyak ruang untuk seorang pembalap melakukan manuver gila di lintasan.
Bagi sang juara bertahan, ketenangan para pembalap di sprint masih perlu dikonfirmasi lagi ketika balapan digelar di trek lainnya.
"Mungkin kami juga sudah mulai terbiasa," jelas pembalap tim Ducati Lenovo ini.
Alex Rins dan Brad Binder punya pendapat sama nih soal faktor suhu panas, yang membuat para pembalap agak menahan diri pada balapan sprint.
Suhu panas ini membuat tekanan ban depan mudah naik dan grip menjadi berkurang.
"Dengan suhu yang tinggi, mengerem di belakang pembalap lain membuat roda depan mudah terkunci. Jadi agak lebih sulit untuk melakukan manuver agresif seperti biasanya," kata Rins.
Sementara Aleix Espargaro, rider yang paling menentang sprint, kembali mengangkat isu pembalap cedera di seri-seri sebelumnya.
Tapi berbeda dengan sebelumnya, kakak Pol Espargaro ini sudah agak mulai melunak soal hadirnya balapan pendek di MotoGP 2023 ini.
"Tentu ini balapan ketiga, semuanya lebih tenang. Tapi banyak cedera, tentu itu berada di pikiran para rider," kata pembalap tim Aprilia ini.
"Tapi Pecco bisa terus menekan di depan dengan sangat kuat, pembalap di belakangnya masih bisa mengikutinya dengan dekat. Kecepatannya luar biasa," jelasnya.