Kebetulan di saat yang sama, dokter yang menangani Marquez menyarankan adanya operasi kecil untuk membuat kondisi lengannya 100 persen lagi.
Semua itu membuat mereka memutuskan untuk melakukan operasi cedera, yang akhirnya membuat Si Semut absen di Argentina.
Semua itu sudah dipertimbangkan dengan matang, karena jika kalimatnya bukan di Argentina, keputusan operasi mungkin takkan diambil Honda karena masih ada opsi lain.
Lalu setelah keputusan operasi diambil, Stewards malah mengubah kalimat hukumannya menjadi 'di seri selanjutnya' usai mendapat banyak kritikan.
Padahal jika kalimatnya sejak awal 'di seri selanjutnya', tentu opsi lain akan dipertimbangkan Honda agar ridernya tak dirugikan dalam dua seri sekaligus.
Karena jika sudah begini, berarti Marquez sudah melewatkan satu seri di Argentina dan berpeluang mendapat hasil buruk karena penalti di Amerika.
Sikap plin-plan dari Stewards itulah yang membuat rasanya revisi hukuman tersebut tak adil.
Jadi banyak pihak menilai tak ada yang salah dari protes banding pabrikan sayap mengepak ini.
Yang salah sejak pertama adalah Stewards yang tak memberikan hukuman jelas kepada juara dunia delapan kali tersebut.
Jadi baik pihak yang mendukung penalti, dan juga Honda yang kena penalti, sama-sama melawan keputusan revisi ini.
Hal itulah yang jadi pegangan raksasa Jepang ini untuk memenangkan sidang banding soal revisi hukuman ridernya.