Namun ia mengatakan untuk pembelian online, konsumen bisa membeli melalui distributor resmi PTPL seperti Sadikun Retail.
“Itu jaringan resmi yang ditunjuk Pertamina Lubricants, konsumen bisa membeli di sana,” jelas Sigit yang ditemui di kantor pusat PTPL beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, saat ini diakuinya, PTPL sedang mendesain untuk bisa terjun langsung pada bisnis retail di dunia maya, namun hal ini memang tidak mudah karena posisi PTPL sebagai produsen.
“Semoga tidak lama lagi kami akan bisa hadir secara resmi di toko online. Saat ini sedang digodok,” sebutnya.
Pentingnya official store atau toko resmi yakni untuk menghindari konsumen dalam membeli oli palsu.
Sebelumnya, GridOto telah melakukan investigasi membeli oli palsu Pertamina Lubricants dengan melakukan pembelian oli Fastron Techno 10W-40 ukuran 1 liter, baik secara konvensional mendatangi toko fisik maupun secara online di sebuah e-commerce besar.
Pembelian oli mesin ini dilakukan tim GridOto.com pada tanggal 23-24 Maret 2023 dengan membandingkan contoh fisik kemasan oli dan ciri-ciri oli palsu.
Baca Juga: Investigasi SPBU sampai Toko Online, Cek Keaslian Oli Fastron Techno
Untuk pembelian secara online ada dugaan salah satu sampel yang kami beli palsu.
Sampel dengan kode ‘J’ seharga Rp 45.000 dari Toko OA yang berlokasi di Jakarta menurut Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana kemungkinan besar palsu.
Salah satu cirinya, Kode 8 digit nomor di tutup botol dan bodi botol posisinya harus lurus, tegak, dan sejajar.
Namun pada pengamatan Brahma kode 8 digit yang ada di tutup botol posisinya miring ke bawah alias tidak presisi.
Nah, jumlah pedagang online di platform digital ini sangat banyak, dengan varian harga yang berbeda jauh.
Oli yang diduga palsu itu dijual di took tersebut Rp 45 ribu, bandingkan saat kami beli di SPBU COCO yang merupakan toko offline resmi Pertamina dijual seharga Rp 79.500.
Artinya, disparitas atau perbedaan harga sangat siginifikan, yakni sebesar Rp 34.500.