Kelebihan dan Kekurangan Kawasaki Ninja ZX-25RR, Test Ride Versi Paling Sporty

Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - Kamis, 6 April 2023 | 04:00 WIB

Test ride Kawasaki Ninja ZX-25RR (Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - )

GridOto.com - Test Ride Kawasaki Ninja ZX-25RR, versi ZX-25R terbaru yang paling sporty dengan aura moge flagship Ninja ZX-10R.

Banyak pertanyaan yang belum terjawab sejak peluncuran dan sesi first ride dari Kawasaki Ninja ZX-25RR.

Utamanya tentu saja performa dibanding ZX-25R generasi pertama, mengingat yang model year (MY) 2023 mengalami perubahan mesin dan bobot.

Apakah performanya tetap kencang? Kemudian bagaimana impresi dengan beberapa fitur barunya?

Untuk jelasnya langsung saja simak hasil tes dari motor yang dijual Rp 129,9 juta (OTR Jakarta) ini.

Performa

Secara spesifikasi dasar mesin ZX-25RR MY 2023 ini tentu saja sama dengan ZX-25R generasi pertama (MY 2021) yang diluncurkan 2020 silam.

Tetap 249,8 cc 4 langkah 4 silinder segaris DOHC 16 katup, injeksi, berpendingin cairan dengan transmisi 6 percepatan.

Bedanya adalah standar emisi gas buangnya naik, sekarang berstandar Euro 4, “Kalau yang lama Euro 3,” ujar Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Aant/Otomotif
Kawasaki Ninja ZX-25RR

Baca Juga: Dua Alasan Kawasaki Baru Bisa Menjamin Suplai 90 Unit Ninja ZX-4RR di Indonesia

Untuk mendapatkan standar baru, Kawasaki mengubah beberapa bagian. Paling ketara pastinya knalpot yang pakai silencer model samping seperti milik ZX-10R, meninggalkan knalpot jenis underbelly.

Selanjutnya jika melihat data spesifikasi, rasio kompresi dinaikkan dari 11,5:1 jadi 12,5:1.

Kemudian kalau diperhatikan detailnya, lubang ram air yang terletak di antara kedua lampu utama ternyata diperkecil, dengan dikasih karet tambahan sehingga lubangnya lebih sempit dari cetakan fairingnya.

Dengan berbagai ubahan di atas apakah tenaga dan torsi tetap atau jadi lebih kecil? Sayangnya hingga sekarang Kawasaki tak mengeluarkan datanya.

Hanya saja biasanya kalau standar emisi naik memang ada penurunan performa, karena suplai bahan bakar dan udara yang masuk juga dikurangi.

Lalu apakah jadi lambat? Apalagi bobotnya lebih berat, ZX-25RR 183 kg sementara ZX-25R versi lama yang tipe SE hanya 182 kg.

Aant/Otomotif
Tampak depan Kawasaki Ninja ZX-25RR

Eits belum tentu! Karena Kawasaki juga meringankan rasio final gear, dari 48/14 jadi 50/14.

Sebagai buktinya tentu bisa dilihat dari hasil tes akselerasi pakai alat Racebox. Untuk meraih kecepatan 0-60 km/jam ZX-25RR justru lebih cepat, hanya butuh waktu 2,39 detik, sementara ZX-25R MY 2021 perlu 2,5 detik.

Tapi 0-100 km/jam ZX-25RR mencatatkan waktu 5,74 detik, sedikit lebih lambat dari ZX-25R MY 2021 yang hanya 5,4 detik. 

Baca Juga: Meski Mirip, Tenaga Maksimal Ninja ZX-4RR dan ZX-25RR Beda Jauh

Kabar baiknya untuk jarak 0-201 meter ZX-25RR menorehkan waktu 8,87 detik saja, sedikit lebih cepat dibanding ZX-25R MY 2021 yang butuh 9 detik.

Demikian juga 0-402 meter, ZX-25RR 14,02 detik sementara ZX-25R MY 2021 14,1 detik.

Lalu bagaimana dengan top speed dari motor yang pakai throttle body 30 mm ini? Nah karena final gear diperingan, maka jangan heran jika ada penurunan.

Aant/Otomotif
Ukuran gir belakang Kawasaki Ninja ZX-25RR

Dalam posisi statis ZX-25RR jika digeber di tempat maka di spidometer akan mentok 190 km/jam saja, sementara ZX-25R MY 2021 bisa 195 km/jam.

Tentu saja di lintasan pun juga demikian, ZX-25RR ketika dites dapat 188 km/jam, walaupun sebenarnya masih mau naik, namun karena keterbatasan panjang lintasan akhirnya hanya dapat segitu.

Jika lintasan tak terbatas, yakin bisa dapat mentok 190 km/jam karena terasa masih bisa makin kencang. 

Sementara ZX-25R MY 2021 ketika dites di lintasan dapat 192 km/jam. Nah untuk hasil tes lengkapnya bisa dicek di tabel.

Lalu bagaimana karakternya jika dipakai harian? Apakah ada perubahan karakter? Tentunya tidak, tetap khas mesin dengan langkah piston sangat pendek. Seperti kita tahu ZX-25RR pakai ukuran bore x stroke 50,0 x 31,8 mm.

Khasnya adalah di putaran bawah tenaga dan torsinya sangat kalem, smooth banget! Tarikannya baru enak dan terasa cepat jika takometer sudah lewat dari 6.000 rpm.

Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-4R Enggak Masuk Indonesia? Ini Jawab Pabrikan

Okkie
Review Kawasaki Ninja ZX-25RR

Kemudian akan ngacir banget saat melewati 12.000 rpm dan akan melengking tinggi sampai kena limiter di sekitar 17.000 rpm.

Efeknya kalau buat harian di jalanan dalam kota yang kondisinya sedang padat pengendara harus sabar, karena buat stop and go memang jadi terasa lambat.

Putaran mesin baru mau melengking dan bisa melaju cepat, mesti mengerem lagi dan putaran mesin kembali turun.

Nah beda cerita jika dipakai sunmori atau jalur luar kota yang relatif lancar, rasanya sangat menyenangkan karena putaran mesin bisa digantung tinggi selalu di atas 6.000 rpm, mesin jadi selalu terasa bertenaga serta bisa “teriak” cepat.

Catatannya pengetesan performa tentunya pakai Riding Mode yang Sport, yang karakternya paling agresif, sehingga respons mesin paling bagus.

Sedangkan Road karakternya lebih linear, respons mesin cenderung sejalan dengan bukaan gas.

Sementara yang Rain pastinya paling kalem, bahkan putaran menengah atasnya terasa tertahan.

Aant/Otomotif
Mesin Kawasaki Ninja ZX-25RR

Dari ketiga Riding Mode tersebut, untuk harian di kondisi jalan yang padat pakai yang Road sudah cukup.

Tapi kalau buru-buru atau memang sedang kebut-kebutan tentu pakai yang Sport. Sedang yang Rain selain pas dipakai ketika hujan, cocok juga untuk yang baru belajar bawa 250 cc.

Baca Juga: Lihat Kawasaki Ninja ZX-4R Versi Thailand, Punya Dua Pilihan Tipe

Jika 3 pilihan Riding Mode yang disediakan kurang memuaskan, pengendara juga bisa memilih yang Rider.

Kalau pakai ini kombinasi performa mesin dan Kawasaki Traction Control (KTRC) bisa diset sesuka hati. Tenaga bisa pilih F (full) atau L (low), lalu TCS bisa 1, 2, 3 atau malah off.

Oiya catatan lain dari ZX-25RR jika dipakai macet-macetan di dalam kota adalah suhu kerja yang selalu tinggi, maklum rasio kompresinya 12,5:1, kisaran 100° C, rentangnya 96° C sampai 103° C.

Sehingga kipas radiator hampir selalu menyala untuk mencegah overheat, dan tentunya di area lutut dan paha terasa hangat. Jadi wajib banget selalu berkendara pakai celana panjang!

Aant/Otomotif
Knalpot Kawasaki Ninja ZX-25RR

Enaknya tentu kalau juga kalau sunmori atau di jalur luar kota yang lancar atau ketika berkendara di malam hari. Suhu mesin bisa main di bawah 95° C, bahkan bisa stabil di suhu kerja ideal yaitu 90° C.

Satu lagi, dengan knalpot baru model silencer samping ternyata suara ZX-25RR jadi lebih senyap. Ketika putaran tinggi, melengking menderunya tak sekeras yang versi knalpot underbelly di ZX-25R MY 2021.

Konsumsi Bensin

Yang butuh asupan bahan bakar ada 4 silinder dan hampir selalu putaran mesinnya melengking tinggi, berapa konsumsi bensin rata-rata ZX-25RR?

Ternyata setelah dipakai harian dengan kondisi jalan beragam, dari jalanan macet sampai lancar, siang dan malam hari dapatnya 19 km/liter.

Baca Juga: Pelopor Kelas 400 cc! Ini Fitur dan Spesifikasi Kawasaki Ninja ZX-4RR

Cukup rakus ya! Karena ZX-25R MY 2021 masih dapat 19,8 km/liter. Hal tersebut tentu ada hubungannya dengan final gear yang lebih ringan.

Sehingga untuk mendapatkan kecepatan yang sama perlu putaran mesin lebih tinggi, serta bobot yang lebih berat.

Farhan
Aksesori tank pad khusus Kawasaki Ninja ZX-25RR

Tapi tentu setara dengan sensasi mesin yang bisa meraung sampai 17.000 rpm, suara dan ngacirnya mantap!

Oiya dapat 19 km/liter artinya lebih boros dari konsumsi Kawasaki Z650 yang rata-ratanya dapat 21 km/liter.

Riding Position & Handling

Posisi duduk di ZX-25RR tentunya sangat identik dengan ZX-25R MY 2021, karena dimensinya memang tak berubah, bahkan tinggi jok pun sama 785 mm. 

Pengendara memang cukup nunduk, karena pakai setang jepit underyoke yang sudutnya cukup menekuk ke dalam dan ke bawah.

Namun karena joknya tergolong rendah, posisi duduk tak senungging rivalnya seperti Honda CBR250RR atau kakaknya Ninja ZX-6R atau ZX-10R. 

Posisi duduk ZX-25RR masih mendekati sebuah sport touring seperti halnya ZX-14R.

Baca Juga: Kawasaki Eliminator Resmi Dirilis, Moge Cruiser Rival Honda Rebel

Aant/Otomotif
Ergonomi jok Kawasaki Ninja ZX-25RR

Apalagi pijakan kaki juga tak terlalu tinggi, jadi lutut enggak terlalu menekuk. Makanya buat harian masih tergolong nyaman.

Meski begitu, tentu saja yang dirasakan tetap ada sensasi motor nunduk. Utamanya adalah area telapak dan pergelangan tangan akan terasa pegal, khususnya ketika awal pemakaian atau sekitar 30 menit pertama.

Tentunya karena harus menahan beban, baik badan maupun motor khususnya saat melakukan pengereman.

Tapi lama-lama rasa pegal itu akan hilang seiring waktu dan badan sudah beradaptasi dengan motor.

Adaptasi juga diperlukan dalam mengendalikan motor, apalagi jika sebelumnya biasa bawa motor yang bobotnya hanya kisaran 130 kg atau kurang.

Pindah ke ZX-25RR yang bobotnya mendekati moge, 183 kg tentunya perlu waktu agar bisa menguasai secara maksimal.

Mengapa? Tentu karena berat, saat membelok dan mengerem badan perlu usaha yang lebih besar dibanding mengendalikan motor ringan.

Saat belok badan mesti narik ke dalam, lalu saat mengerem lengan harus benar-benar kuat untuk menahan gaya inersia yang ditimbulkan.

Aant/Otomotif
Kawasaki Ninja ZX-25RR

Bagaimana dengan redaman suspensinya? Nah ini yang menyenangkan. Suspensi standar baik depan maupun belakang untuk pengendara dengan bobot 65 kg redamannya terasa pas! Stabilnya dapat, kenyamanannya juga masih oke

Baca Juga: Tantang Kawasaki Versys 650, Motor Adventure Ini Gendong Mesin V-Twin

Jadi walaupun ZX-25RR adalah sebuah motor yang tampilannya sporty, tapi ternyata redaman suspensi sangat nyaman!

Buat belak-belok enggak mengayun, buat melahap jalan berlubang dan speed bump atau polisi tidur masih terasa empuk!

Suspensi andalan ZX-25RR memang spesial, karena speknya khusus buat seri RR. Depan andalkan upside down 37 mm dari Showa jenis SFF-BP (Separate Function Fork-Big Piston) dengan setelan preload di tabung sisi kanan.

Sementara belakang andalkan suspensi yang tipenya persis milik ZX-10R, yaitu Showa BFRC lite (Balance Free Rear Cusion) yang punya setelan lengkap, yaitu preload, compression dan rebound atau tension.

Ban bawaan yang pakai Dunlop Sportmax GPR-300 kalau buat pemakaian normal harian juga tergolong cukup gripnya, baik kondisi kering maupun hujan.

Aant/Otomotif
Suspensi Showa BFRC lite di Ninja ZX-25RR

Kecuali buat kebut-kebutan di sirkuit, ganti ban yang komponnya lebih empuk tentunya akan lebih baik.

Catatannya adalah karena ground clearance rendah, hanya 125 mm, maka wajib hati-hati ketika melindas polisi tidur yang tinggi. Sering kali bagian bawah yaitu tabung knalpot mentok, apalagi saat berboncengan.

Fitur & Teknologi

Membahas fitur dan teknologi, di kelas 250 cc ZX-25RR memang yang terkomplet dan tercanggih, membawa standar baru di kelasnya. 

Tentunya yang jempolan bukan hanya suspensinya, yang mana depan pakai Showa SFF-BP (Separate Function Fork-Big Piston) dan belakang pakai Showa BFRC lite (Balance Free Rear Cushion) seperti dibahas di bagian riding position & handling.

Baca Juga: Test Ride Kawasaki KLX230 S, Varian Trail Termurah Dengan Jok Terendah

Remnya pun sangat jempolan, karena depan pakai cakram 310 mm yang dikawal kaliper radial 4 piston.

Performanya sangat mumpuni untuk menjinakkan laju motor yang kencang serta bobot yang berat. Handel rem cukup disentil pakai satu jari, maka laju langsung berkurang drastis.

Aant/Otomotif
Rem cakram depan Kawasaki Ninja ZX-25RR

Sedang rem belakang speknya tentu standar saja, cakram 220 mm yang dijepit kaliper 1 piston.

Tentunya kedua rem dikawal ABS, yang mana kerjanya sangat halus, jadi saat bekerja enggak ngagetin.

Yang juga jempolan tentunya fitur elektroniknya. Bukan hanya sudah Throttle by Wire (TBW) makanya bisa ada Riding Mode, tapi juga masih banyak lagi.

Contoh adanya Kawasaki Quick Shifter (KQS) up and down, yang mana kinerjanya sangat halus.

Proses naik dan turun gigi jadi bisa dilakukan secara halus dan tanpa perlu main kopling.

Nah koplingnya sendiri sangat ringan karena ada fitur Assist & Slipper Clutch, sehingga ketika merayap di kemacetan jari tangan kiri sama sekali enggak pegal.

Bahkan saking empuknya kesannya seperti per kopling lemah, namun saat akselerasi cepat tak ada gejala slip kopling.

Aant/Otomotif
Kawasaki Quick Shifter (KQS) Ninja ZX-25RR

Baca Juga: Bongkar Detail Kawasaki Ninja ZX-4RR dan Ninja ZX-25RR, Banyak Bedanya

Fitur yang juga selalu dinikmati selama perjalanan tentunya panel instrumen baru, yang pakai layar digital TFT full color yang mirip milik ZX-10R. 

Tampilannya ada 2 pilihan, mau yang biasa dengan menu utama kecepatan, atau circuit mode yang lebih mengutamakan takometer dan gear position serta ada lap time.

Di kedua mode tersebut, warna latarnya juga bisa diubah mau putih atau hitam. Dan kerennya tingkat kecerahan layar bisa berubah secara otomatis sesuai kondisi sekitar, jadi nyaman di mata.

Yang lebih spesial, juga bisa terhubung dengan smartphone lewat Bluetooth pakai aplikasi bernama Rideology The App.

Di dalam aplikasi bukan cuma bisa menampilkan data umum seperti jenis motor, odometer, tripmeter, fuelmeter dan lainnya, namun juga bisa untuk seting beberapa menu yang ada di spidonya. Misal seting kapan shift light menyala. Keren, jadi mudah!

Nah kalau info yang ditampilkan jika didetailkan pada tampilan standar dari kiri atas ada gear position, di kanannya atas bawah ada Riding Mode dan KQS (Kawasaki Quick Shifter).

Di bawahnya ada fuelmeter yang di kirinya ada pula info Eco Indicator, yang hanya tampil saat ECU membaca berkendara secara hemat.

Aant/Otomotif
Panel instrumen digital Kawasaki Ninja ZX-25RR

Di tengah memanjang melengkung ke kanan ada takometer yang angkanya sampai 20.000 rpm. Tepat di bawahnya, ada info kecepatan.

Selanjutnya di area bawah ada beberapa kotak untuk MID. Yang kiri atas untuk odometer, tripmeter A dan B.

Baca Juga: Segini Harga Kampas Rem Original Kawasaki Ninja ZX-25R di Bengkel Spesialis

Kanannya berisi info suhu coolant. Yang bawah kiri isinya info ketika terhubung dengan Rideology The App, yang bisa tampil lambang Bluetooth, pesan dan telepon.

Kotak bawah kanan isinya paling banyak, yaitu range, kecepatan rata-rata, tegangan baterai, serta konsumsi bahan bakar instan dan rata-rata. Nah di paling pojok kanan terdapat jam digital. 

Mengganti info MID bisa pakai tombol di setang kiri. Untuk kolom atas pakai tombol yang anak panah ke atas, sedang yang kolom bawah pakai tombol yang anak panah ke bawah.

Bisa juga pakai tombol yang ada di bawah panel instrumen. Kiri buat MID atas, kanan untuk MID bawah.

Yang juga baru kini ada pilihan 4 Riding Mode, seperti di bahas di bagian performa. Yaitu ada Sport, Road, Rain dan Rider.

Untuk memilih Riding Mode caranya tekan dan tahan tombol anak panah ke atas atau ke bawah sesuai tingkatan, Sport paling atas dan Rider paling bawah.

Aant/Otomotif
Mesin Kawasaki Ninja ZX-25RR

Nah kalau pilih Rider, mengatur Power dan KTRC pakai tombol Select yang sekarang ada di setang kanan. 

Sementara itu untuk mengatur KQS mau aktif atau mati caranya cukup tekan tombol Select disusul tombol ke bawah yang ada di setang kiri. Tahan sampai lambang KQS muncul atau mati.

Baca Juga: Kampas Rem Kawasaki Ninja ZX-25R Original Mahal? Pakai Ini Lebih Murah

Berikutnya di kanan, kiri dan bawah panel digitalnya juga terdapat beberapa info. Di kiri antara lain sein kiri, lampu jauh dan MIL.

Di sisi kanan ada sein kanan, netral, KTRC, ABS dan lambang bensin, yang akan menyala saat bensin tinggal sedikit.

Pada bagian bawah layar ada info immobilizer, aki, suhu mesin dan tekanan oli.

Fitur baru berikutnya adalah lampu sein, kini pakai jenis LED. Yang depan bentuknya persis dengan yang di model lama, menempel di fairing, namun isinya LED 2 titik atas bawah.

Sedang lampu sein belakang pakai persis milik ZX-10R yang berisi satu titik LED di tengah.