GridOto.com- Dengan jumlah kebutuhan khusus pasar otomotif sebesar hampir 500 ribu kilo liter setahun, sangat wajar apabila bisnis oli ini menjadi sasaran pemalsuan.
Pemalsuan oli sudah lama terjadi, pada beberapa tahun terakhir ini marak terjadi di berbagai daerah.
Akhir tahun lalu misalnya, Polda Jawa Tengah berhasil membongkar sindikat oli palsu di Semarang dan Demak.
Para pemalsu ini bekerja secara professional dengan membuat pabrik oli dengan omset yang tidak sedikit.
Dalam sehari pemalsu ini mampu memproduksi 3.000 botol oli dengan nilai penjualan sebesar Rp 960 juta atau sekitar Rp 11,5 milyar dalam setahun.
Penyebaran oli palsu ini bukan hanya di wilayah Jawa Tengah saja, tapi hingga ke Pulau Kalimantan.
Pemalsu memang jeli dalam memproduksi oli dengan membuat oli yang banyak beredar di pasaran.
Persoalan pemalsuan oli ini juga menjadi konsen dari Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo).
Sigit Pranowo, Ketua Umum Aspelindo menyadari persoalan ini merupakan hal yang sangat serius.
Baca Juga: Manisnya Pasar Pelumas Nasional di Antara Ketatnya Persaingan
Jika melihat dari polanya, pemalsu akan memalsukan oli yang terkenal dan memiliki volume yang banyak.