Masih Kesal dengan Marc Marquez, Razlan Razali Singgung Kebiasaan Pertemuan Rahasia Para Pejabat MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 31 Maret 2023 | 20:05 WIB

Razlan Razali masih sangat kesal dengan Marc Marquez soal insiden dengan Miguel Oliveira (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Bos tim RNF Aprilia, Razlan Razali, masih benar-benar kesal dengan insiden Marc Marquez dan Miguel Oliveira di seri MotoGP Portugal 2023 akhir pekan lalu.

Amarah pria asal Malaysia ini kepada Marc Marquez masih berapi-api hingga gelaran MotoGP Argentina 2023 akhir pekan ini, di mana Ia kehilangan Miguel Oliveira yang cedera karena insiden tersebut.

Bahkan beberapa hari lalu, Razlan Razali sampai mengunggah foto dengan caption 'Marah dan Frustrasi', yang dianggap sebagai ekspresi kekesalannya terhadap Marc Marquez.

Namun sebenarnya bukan Marc Marquez saja yang dipermasalahkan oleh bos tim satelit Aprilia tersebut.

Razali juga kesal dengan pihak Honda yang melakukan banding atas revisi hukuman dari FIM Stewards.

"Bagi Honda dan Marc, ini semua hanya celah dalam kata-kata," kata sang bos dalam MotoGP Podcast, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.

"Tentu mereka punya hak penuh untuk melakukan itu. Sekarang setelah semua ini naik ke level selanjutnya, ini akan menuju ke Pengadilan Tingi, dan blablabla, lalu maunya bagaimana kelajutannya?," sindir Razali.

Menurut Razali, tindakan Honda atas banding ini sebagai langkah mundur di dalam kejuaraan.

"Untuk masa depan, hal ini jelas bukan sebuah perbaikan. Seberapa jauh ini akan berlanjut? Kalau aku, sebaiknya kita semua duduk satu meja. Maksudku semua pembalap, tim, dan semua petinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Sempat Terancam Pensiun Dini, Murid Valentino Rossi Akhirnya Balapan Lagi di MotoGP Argentina 2023

Ia juga menyinggung soal banyaknya pertemuan rahasia yang samar-samar terdengar sampai telinganya soal polemik yang terjadi.

Padahal menurutnya, sebaiknya semua dibuat terbuka saja dengan semuanya ikut andil, agar menjadi perbaikan di MotoGP ke depannya.

"Kita butuh transparansi, tak bisa begini terus. Kita melihat ada dialog, bukan petugas balap tapi FIM. Aku merasa semua yang terjadi, seharusnya ini menjadi pekerjaan kita semua," lanjutnya.

"Ini adalah soal transparansi. Itu yang kita butuhkan, dan tak ada lagi pertemuan-pertemuan rahasia," tegas Razlan.

Dengan terlalu banyak pertemuan dua arah saja atau lobbying, maka suatu masalah akan terus tertutup dan pihak-pihak lain akan terus merasa curiga.

"Jadi saranku adalah kita semua harus membicarakannya dan tidak hanya menyembunyikan semuanya sampai sesuatu terjadi lagi," lanjutnya.