"Kau tak pernan melihat seorang pembalap, khususnya seorang juara dunia, balapan untuk memenangkan orang lain," sindir Rossifumi.
"Di olahraga profesional tak pernah ada. Ini aneh, buruk, karena dia tak memberikanku kesempatan untuk bertarung dengan Lorenzo, di tahun luar biasa, di tahun di mana aku bisa meraih gelar ke-10-ku. Ini sangat tak adil bahwa itu diambil dariku," tuturnya.
Guru Pecco Bagnaia tersebut menyangkal soal tendangan kepada Marquez di Sepang Clash 2015 silam, yang membuatnya dihukum start paling buncit di Valencia dan kehilangan gelarnya.
"Di Malaysia dia terus menggangguku, pada akhirnya aku menyenggolnya dan dia bilang aku menendangnya, tapi itu tak benar. Kukira dia yang akan dipenalti, tapi malah aku," sambungnya.
"Aku berbicara padanya saat itu, kubilang 'Apa kau tahu yang kau lakukan? Kau membuat image buruk. Kau paham ini akan bertahan selamanya, mereka akan mengingatmu karena ini. Apakah pantas kau merusak dirimu membuatku kehilangan gelar?', tapi dia hanya menatapku dengan diam," tegasnya.