"Dan pada tahun 1980 Ferrari adalah satu-satunya produsen mobil penuh. Dia menghadapi tim konsumen seperti Williams dan Lotus dan McLaren yang semuanya menggunakan mesin yang sama, Ford Cosworth, jadi dia mendapatkannya dalam diskusinya itu," jelas Todt.
Sebenarnya sudah sejak lama ada banyak protes mengenai hak veto Ferrari tersebut, khususnya dari tim rival.
Meski sangat jarang digunakan, tetap saja tim-tim keberatan karena hal itu mengurangi keadilan di F1.
Namun di setiap pembahasan Concorde Agreement antartim F1, sampai yang edisi kedelapan tahun 2021 silam, keberadaan hak veto Ferrari ini tetap saja masih ada di F1.
Kini tombol nuklir tersebut dipegang oleh Frederic Vasseur yang menjadi Tim Prinsipal baru kubu merah.
Sejauh ini belum ada keinginannya untuk memakai hak spesial tersebut.
"Kupikir Ferrari tak memakainya di masa lalu karena level pekerjaan komisi F1 bagus. Meski kadang tak sependapat dan bertarung satu sama lain, kurasa kami tak akan memakainya dalam waktu dekat. Jujur," kata Vasseur.