"Aku tak berpikir setinggi itu. Aku bahkan tak tahu posisi sebenarnya yang bagus buat kami. Setelah tes, kami yakin memang bisa masuk Q3 untuk kedua mobil, meraih sebanyak mungkin poin di beberapa balapan awal, jangan melakukan kesalahan," ujarnya.
"Karena sangat mudah membuat kesalahan, ini tak sama lagi dengan bertarung demi P12, P14, karena kami bisa bertarung untuk top 5, tekanannya akan berbeda, adrenalinnya berbeda," jelasnya.
Sama seperti para penggemar, pembalap 42 tahun tersebut juga sebenarnya kaget dengan performa mobil barunya.
"Aku sangat kaget. Aku percaya dengan proyek kami, kupikir dari divisi teknis, divisi desain, mereka sangat berbakat, fasilitas baru juga sedang dibuat, jadi aku merasa Aston Martin akan jadi penantang di masa depan," sambungnya.
"Namun kukira tetap butuh waktu, mungkin musim pertama ini untuk pengembangan mobil, proyek baru, tapi mobil ini masih baru basis saja, menjadi dasar pengembangan di masa depan," tegasnya.