Pengamanannya tergantung dari ancamannya dimana jika ancaman terorisme maka akan dilakukan penanganan sesuai prosedur teroris dan seterusnya.
"Nantinya akan diturunkan satu detasemen mulai dari personel jibom Subden 4 Detasemen untuk tangani bom sekitar 33 personel, personel wanteror, personel Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR) Gegana Brimob juga akan diturunkan," pungkasnya.
Dalam latihan tersebut, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria juga turut memantau.
Priandhi menegaskan, simulasi pengamanan dan evakuasi tamu ini pertama kali diselenggarakan meskipun WorldSBK Indonesia sudah dua kali digelar.
"Kami merasa sangat senang dengan adanya simulasi ini dan tentunya tidak berharap adanya kejadian terburuk terjadi," ungkap Priandhi.
Jika dulunya tidak mengetahui jalur evakuasi, saat ini gegana Brimob dapat mengetahui secara detail jalur-jalur evakuasi penonton.
"Saya berharap semua elemen dan stakeholder dapat ikut serta mendukung event ini agar tidak terjadi riak-riak kecil sehingga penyelenggaraan berlangsung sukses," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Antisipasi Teror saat WSBK 2023, Polda NTB Gelar Simulasi Evakuasi Penonton