GridOto.com - Dalam serial dokumenternya Marc Marquez: All In, sang rider menceritakan bagaimana Alex Marquez menyelamatkan nyawanya di Sirkuit Mandalika, Indonesia.
Kejadian tersebut dialami Marc Marquez pada MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Minggu, 22 Maret 2022 silam.
Kala itu Marc Marquez mengalami kecelakaan parah di tikungan 7 Sirkuit Mandalika, saat menjalani sesi warm up MotoGP Indonesia 2022.
Gara-gara crash parah tersebut, sang rider sempat dilarikan ke RSUD Provinsi NTB menggunakan helikopter.
Dalam peliputan GridOto.com saat itu, sang rider andalan tim Repsol Honda sempat kembali ke paddock dari RSUD.
Setelah beberapa saat tanpa informasi yang jelas, tiba-tiba diumumkan bahwa pembalap bernomor 93 tersebut tidak dapat mengikuti balapan karena cedera, namun cederanya apa tidak disebutkan.
Belakangan diketahui, diplopia alias sakit pengelihatan ganda Marquez kambuh karena insiden itu.
Siapa sangka juara dunia delapan kali tersebut sebenarnya sempat nekat ingin ikut balapan dalam kondisi diplopia.
"Ketika aku kembali ke trek aku melihat dengan sangat buruk, semua terlihat ganda. Tapi aku masih ingin balapan dan kubilang pada diriku bahwa aku bisa melewatinya," kata Marquez dilansir GridOto.com dari Mowmag.
Baca Juga: Ken Kawauchi Bikin Gebrakan di Garasi, Kru Honda Gelagapan Adaptasi
Namun sebelum kejadian, sang adik dengan tegas menghalangi kakaknya untuk turun balapan.
"Dia curhat, kami berbicara, aku memegang kepalanya dengan tanganku dan aku memohon kepadanya untuk tidak ikut balapan," ungkap Alex Marquez.
"Aku melihat dia memukul kepalanya sendiri, dan dengan kekerasan seperti itu, aku mencoba menjelaskan kepadanya bahwa aku punya firasat buruk," jelas pembalap yang sekarang membela Gresini Racing tersebut.
Setelah debat panjang lebar dan mengingat kejadian Jerez 2020, sang kakak akhirnya nurut dengan nasihat Alex Marquez.
Keputusan berat dibuatnya, mengesampingkan harapan banyak penggemar yang ingin menontonnya balapan.
"Setelah kejadian itu aku di ruangannya dan aku ingat kepala krunya, Santi Hernandez, datang dan bilang kepadanya semua sudah agar dia kembali ke trek. Itu memang pekerjaannya, tapi kemudian aku yakin bahwa dia tak seharusnya balapan," sambungnya.
"Aku melawan berulang-ulang, menjelaskan ke Marc bahwa masih ada banyak balapan, tapi hanya cuma ada satu nyawa dan untungnya dia mendengarkanku. Mungkin sebenarnya dia hanya butuh satu orang untuk menenangkannya sebentar dan memaksanya berpikir," tegas mantan rider tim LCR Honda.
Upaya dari sang adik membuat putra sulung Julia Marquez tersebut berpikir lebih lanjut.
"Aku awalnya tak paham risikonya, aku tak merasa itu kejadian serius dibanding lainnya, tapi setelah berbicara dengan Alex, aku baru sadar bahwa aku mengalami crash parah dan mataku tak benar. Kemudian aku bilang pada diriku untuk tidak balapan," sahut Marc Marquez.