Namun sebelum kejadian, sang adik dengan tegas menghalangi kakaknya untuk turun balapan.
"Dia curhat, kami berbicara, aku memegang kepalanya dengan tanganku dan aku memohon kepadanya untuk tidak ikut balapan," ungkap Alex Marquez.
"Aku melihat dia memukul kepalanya sendiri, dan dengan kekerasan seperti itu, aku mencoba menjelaskan kepadanya bahwa aku punya firasat buruk," jelas pembalap yang sekarang membela Gresini Racing tersebut.
Setelah debat panjang lebar dan mengingat kejadian Jerez 2020, sang kakak akhirnya nurut dengan nasihat Alex Marquez.
Keputusan berat dibuatnya, mengesampingkan harapan banyak penggemar yang ingin menontonnya balapan.
"Setelah kejadian itu aku di ruangannya dan aku ingat kepala krunya, Santi Hernandez, datang dan bilang kepadanya semua sudah agar dia kembali ke trek. Itu memang pekerjaannya, tapi kemudian aku yakin bahwa dia tak seharusnya balapan," sambungnya.
"Aku melawan berulang-ulang, menjelaskan ke Marc bahwa masih ada banyak balapan, tapi hanya cuma ada satu nyawa dan untungnya dia mendengarkanku. Mungkin sebenarnya dia hanya butuh satu orang untuk menenangkannya sebentar dan memaksanya berpikir," tegas mantan rider tim LCR Honda.
Upaya dari sang adik membuat putra sulung Julia Marquez tersebut berpikir lebih lanjut.
"Aku awalnya tak paham risikonya, aku tak merasa itu kejadian serius dibanding lainnya, tapi setelah berbicara dengan Alex, aku baru sadar bahwa aku mengalami crash parah dan mataku tak benar. Kemudian aku bilang pada diriku untuk tidak balapan," sahut Marc Marquez.