Nostalgia Kiprah KIA Carnival di Awal Tahun 2000, Kualitas Kaca Parah?

Dida Argadea - Kamis, 23 Februari 2023 | 11:45 WIB

KIA Carnival masuk secara CBU di tahun 2000 (Dida Argadea - )

GridOto.com - Mobil CBU ternyata tak selalu punya kualitas yang dijamin bagus.

Setidaknya itu pernah terjadi pada KIA Carnival yang masuk ke Indonesia di awal tahun 2000.

Kaca depan KIA Carnival 2.500 cc V6 ternyata gampang pecah.

Sebuah edaran resmi dikeluarkan PT V- Kool Indo Lestari tertanggal 11 Februari 2000.

Isinya, imbauan kepada seluruh dealer V-Kool dan Solar Gard untuk berhati-hati memasang kaca film pada KIA Carnival, karena sangat mudah pecah bila terkena tekanan.

Jaya, yang saat diwawancara tim OTOMOTIF tahun 2000 silam menjabat manajer operasional V-Kool Indo Lestari, bercerita dua kali pasang kaca film di Carnival, pecah semua.

Laporan sama datang dari sebuah bengkel mobil di jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Jangan-jangan, kacanya nggak beres," curiga Jaya, dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi no. 43/IX Senin 28 Februari 2000.

Dari seluruh kasus yang dialaminya, rata-rata pecahan terjadi di sebelah dalam, di seputar kaca spion tengah.

Baca Juga: Nostalgia KIA Carnival Era Awal 2000, Punya Cacat yang Bikin Konsumen Geregetan

"Pecahnya horizontal," sambung Jaya.

Tapi ditemukan juga ada yang pecahnya vertikal, tepat di tengah dan tegak lurus dari kaca spion ke bawah sepanjang kurang lebih 30 cm.

Tuduhan barangkali cara kerja pihaknya teledor pun ditepisnya.

"Saat kami serut, nggak begitu kencang. Demikian pula ketika pemakaian heater," jelasnya.

Soal pemakaian alat pemanas ini sempat dicurigai pihak PT Kia Mobil Indonesia (KMI), importir Carnival.

dok. Tabloid OTOMOTIF
Kaca depan KIA Carnival mudah pecah

"Ya, mereka nyalahin pakai heater," tutur Jaya.

Alibinya ini, dikuatkan kejadian yang dialami pemilik Kia Carnival lainnnya.

Saat bangun tidur pagi, mereka mendapati kaca mobilnya sudah pecah.

Baca Juga: Sejarah Perjalanan Suzuki Vitara Generasi Pertama di Indonesia

Padahal, ketika dipasang kaca film aman-aman saja.

Markas besar KMI saat itu di Artha Graha Building lantai 27, mau tak mau buka mulut.

"Sudah kami temukan empat unit Carnival bermasalah pada kaca depannya. Bukan pecah, tapi cuma retak di bagian dalam," bilang Frans Wibowo, yang kala itu menjabat direktur teknik KMI.

"Dan tidak semua memakai V-Kool," sambungnya.

Tabloid OTOMOTIF NO. 30/X SENIN, 4 DESEMBER 2000
KIA Carnival masuk dengan status CBU

Sampai di sini, V-Kool boleh merasa aman.

Sebab bukan kaca filmnya yang jadi penyebab pecahnya kaca.

"Kasus seperti ini sudah pernah saya alami di beberapa merek mobil. Tiba-tiba pecah tanpa sebab," urai Frans.

Maka ia pun tidak memandang kasus ini sebagai suatu masalah besar.

Baca Juga: OtoJadul - Selain Sedan Ternyata Timor Juga Pernah Lahirkan Station Wagon, Begini Ceritanya

"Jadi, kaca film tidak ada sangkut pautnya dengan pecahnya kaca. Sebab tanpa kaca film juga bisa pecah."

Kasus terakhir ini, uniknya justru dialami sendiri oleh seorang petinggi KMI.

Kalau bukan kaca film, lantas apakah pecahnya karena pengaruh cuaca? Ternyata tidak juga.

"Di Dubai yang temperaturnya 45 derajat lebih panas dari Jakarta, toh nggak apa-apa," bilang Frans.

Jadi, siapa biang keladinya? Jangan-jangan kondisi si kaca itu sendiri tidak bagus.

"Ya, kurang lebih begitu," tegas Frans.

Dok. Tabloid OTOMOTIF edisi 609 / 11-17 Juni 2015
KIA Carnival dijual dengan status CBU

Jujur saja, Frans yang didampingi Ronny Adrianto, deputy marketing director KMI saat itu, menganggap kasus ini sebagai kekurangan produknya.

Kejadian ini sendiri sudah dilaporkan ke Kia Motors.

Baca Juga: Otojadul - Sering Jadi Target Maling, Titik di Huruf J Pada Emblem Honda Jazz Katanya Mengandung Berlian

"Tapi kami tetap bertanggung jawab, yang pecah kami ganti gratis," lanjut Frans.

Ketika ditanya berapa tebal kaca Carnival, Frans tidak bisa menjawab.

"Yang jelas, strukturnya bukan tempered, tapi sudah laminated," sahutnya.

Analisis mendalam mengenai penyebab mudah pecahnya kaca depan Carnival, memang belum dilakukan pihak KMI.

Apa karena pemasangan kaca film, tidak tahan cuaca di sini, rawan tekanan, kena guncangan atau memang cacat produksi.

Kesiapan layanan purnajual jadi pertanyaan penting.

Pihak KMI rupanya belum siap dengan layanan after sales service.

Mereka belum punya service center.

Untuk servis berkala, sementara ditebengkan kepada outlet-outletnya yang memiliki bengkel.

Baca Juga: Otojadul - Ingat Enggak? Isuzu Panther Pernah Punya Saudara Kembar, Namanya Chevrolet Tavera

"Kami memang ketinggalan. Habis yang jualan lebih cepat," bilang Frans.

Saat ini sudah terjual sekitar 600 unit Kia Carnival GS (versi luks dengan harga Rp 235 juta on the road) per unit.

Soal pengadaan suku cadang, kabarnya saat ini sudah masuk terutama komponen fast moving.

"Selain accident parts macam gril, kap mesin, sepatbor, lampu, radiator," jelas Frans.

Sementara komponen slow moving menurutnya tengah dalam perjalanan.

Itulah sekelumit kisah masalah di KIA Carnival di era awal ia dijual di Indonesia.

Sobat GridOto ada yang pernah punya pengalaman serupa?