Dan sekarang filosofi untuk menang tersebut telah luncur di tangan orang-orang Honda yang sekarang.
"Dulu itulah alasanku bertahan di Honda cukup lama. Aku selalu berbicara dengan pabrikan lain dari Yamaha dan Suzuki, tapi aku tak punya komitmen balapan dengan pabrikan lain," sambungnya.
Bahkan pria asal Australia ini menganggap orang-orang di Honda sekarang bisa tidur nyenyak tanpa ada beban untuk menang, sangat disayangkan.
"Itu bukan soal masalah finansial. Honda selalu all out dan bekerja keras untuk tetap di atas," ujar Doohan.
"Sekarang mentalnya 'kami tak bisa melakukan lebih lagi'. Itu tak berhasil, mereka seperti mudah tidur daripada berkonsentrasi membuat motor pemenang," jelasnya.