GridOto.com - Test ride motor matic Piaggio Medley S 150 ABS, rival setara Yamaha NMAX dan Honda PCX dari pabrikan Eropa.
Pertengahan tahun lalu PT Piaggio Indonesia (PID) meluncurkan New Piaggio Medley S 150 ABS.
Meski secara tampilan bisa dibilang tidak ada perubahan kecuali warnanya, rupanya skutik ini punya beberapa detail baru.
Dengan berbagai perubahannya, skutik yang terbilang underrated di Tanah Air ini terasa menyenangkan ketika dipakai harian.
Seperti apa sih detail perubahan dan impresi skutik yang dibanderol seharga Rp 55 juta on the road Jakarta ini? Simak hasil tesnya.
Piaggio Medley terbaru ada tiga warna; Bronzo Opaco, Yellow Sole dan Red Scarlatto. Unitnya masuk Indonesia secara CBU dari Vietnam.
Fitur & Teknologi
Karena desain bisa dibilang sama, langsung saja kita masuk ke fitur dan teknologinya.
Berdasarkan penjabaran dari Yudi Riswanto, Technical Training Manager PID terdahulu, ada beberapa perbedaan mencolok selain warna baru.
Baca Juga: Kolektor Kumpul! Piaggio Pamer Motor Edisi Spesial 10 Tahun Vespa 946
Pertama-tama mesin sudah HPE (High Performance Engine). Mesin tersebut sudah mengusung sistem injeksi baru RISS 3.0.
Selanjutnya ada fitur konektivitas Piaggio Multimedia Platform dalam bentuk Piaggio MIA.
Fitur ini sudah mulai jadi standar di beberapa motor lansiran PID. Terhubung via koneksi Bluetooth dan bisa memberi notifikasi di panel instrumen.
Melalui aplikasi, bisa dilihat statistik berkendara seperti total jarak tempuh, avg. fuel cons., kemudian find my bike, service reminder, service & dealer locator, Shop Online dan lainnya.
Panel instrumen berisi beragam informasi fungsional yang mendukung kegiatan berkendara dalam lampu latar berwarna biru muda.
Ada takometer, spidometer, suhu sekitar, jam, average fuel consumption, real time fuel consumption, jarak yang dapat ditempuh, max speed, dan average speed.
Serta voltmeter, temperatur mesin, odometer, tripmeter A dan B, fuelmeter dan indikator servis serta MIA.
Pilihan tampilan panel instrumen dapat diganti via tombol ‘MODE’ di panel saklar kanan, atau lewat tombol 'MODE & SET' di bawah panel instrumen.
Fitur baru lain menurut Yudi ada spidometer atau panel instrumen full LCD, kemudian headlamp LED dengan DRL (Daytime Running Light) dan pelek baru.
Selanjutnya tempat penyimpanan berupa bagasi di bawah jok yang dapat memuat dua buah helm full face!
Serta kompartemen penyimpanan di bawah setang yang dapat ditutup, di dalamnya juga terdapat USB charging port untuk mengisi daya smartphone.
Tak hanya itu masih ada juga gantungan barang di dek. Oiya cara membuka jok via tombol di panel sakelar kiri.
Skutik ini punya fitur RISS (Regulator Inverter Start & Stop System) mirip ISS di Honda atau SSS di Yamaha.
Saat kondisi aktif, dapat mematikan mesin secara otomatis dalam kisaran waktu 1-5 detik setelah berhenti.
Sebagai skutik dengan mesin bertenaga, Medley dibekali rem cakram di kedua roda.
Cakram depan berdiameter 260 mm dijepit kaliper 2 piston, sedangkan belakang 240 mm dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System) 2 channel.
Medley S 150 menggunakan pelek belang. Rinciannya 15 inci di depan dan 14 inci di belakang.
Kedua pelek dibalut oleh karet bundar dari Maxxis berukuran 110/80-15 dan 110/80-14.
Baca Juga: Tampang Ganas! Kymco Resmi Hadirkan Big Skutik Roda Tiga Pertama, Lawan Piaggio MP3
Riding Position & Handling
Pengendara dengan postur 170 cm/60 kg dapat menapakkan kaki ketika duduk di atas joknya.
Dimensi jok panjang dan lega. Dipakai berboncengan leluasa banget. Busanya tebal dan dipakai riding lama dan jauh, bokong masih aman. Jadi dibawa riding di perkotaan pun masih nyaman.
Riding positionnya cenderung netral, posisi setang terasa dekat jadi mudah digapai kedua tangan.
Dek meskipun terdapat tangki bensin sebesar 7 liter di dalamnya, masih menyisakan ruang lega buat kaki dengan sepatu berukuran 43.
Menariknya bagian tengahnya tidak jadi punuk seperti di skutik 155-160 cc Jepang. Agak sedikit naik, tapi masih normal.
Malah rendah banget kalau dibandingin dengan skutik Jepang tadi. Posisi dek pun tidak tinggi, jadi kaki tidak menekuk seperti orang jongkok.
Overall riding positionnya nyaman, sesuai dengan segitiga berkendara yang netral. Sudah dibuktikan dipakai jalan jauh, no problem at all.
Handling, ini yang cukup istimewa. Medley nurut banget waktu diajak nekuk tikungan.
Baca Juga: Dibalut Warna Cerah, Skutik Piaggio Liberty Edisi Spesial Sapa Vietnam
Paduan setingan suspensi yang pas plus ban Maxxis yang dipakai bikin motor 'bapak-bapak' ini nempel banget di aspal.
Kemudian walau dimensi bodi dan wheelbasenya cukup panjang, dipakai liak-liuk di antara mobil yang berhenti pas macet pun masih lincah.
Hanya harus hati-hati dengan spionnya karena lebih lebar dari setang. Di luar itu, it’s all good!
Oiya ngomongin handling tidak lengkap kalau tidak bahas redaman suspensi. Karakternya terasa pas sama kebanyakan jalan di Indonesia.
Rasanya lebih firm dari suspensi Aprilia SR GT 200. Tetap stabil waktu dipakai menikung.
Tapi masih pemaaf kala bertemu dengan obstacle kayak polisi tidur, lubang atau jalan keriting. Gak bikin badan seperti dikocok-kocok.
Performa
Secara spesifikasi, Piaggio Medley S 150 ABS tidak berbeda dengan versi sebelumnya. Tetap 1 silinder SOHC 4 katup berpendingin cairan.
Memiliki ukuran bore x stroke 58 mm x 58,7 mm. Menghasilkan tenaga sebesar 14,8 dk di putraan mesin 7.750 rpm dengan torsi 14,4 Nm di 6.400 rpm.
Baca Juga: Skutik Roda Tiga Piaggio MP3 300 HPE Sport Rilis di Indonesia, Harga Rp 300 Jutaan
Namun ada beberapa peningkatan di komponen mesinnya berdasarkan penjabaran dari Yudi.
Pertama throttle body baru, diameter 30 mm, injektor baru, stepper motor yang lebih presisi (sebelumnya pakai idle valve).
Ditambah sensor MAP, ECU baru, intake klep pakai cup untuk memperluas area kontak, serta camshaft dan dekompresi baru supaya makin presisi.
Karakternya terasa powerful, terutama di putaran atas. Bertenaga, mudah banget buat ‘ganggu’ skutik-skutik 150 Jepang.
Mesinnya sendiri halus, minim getaran mengganggu. Dipakai jalan jauh atau perkotaan terasa nyaman.
Data akselerasi yang kami dapat lewat Racelogic terbilang cepat. 0-60 km/jam butuh waktu 5,4 detik atau lebih cepat 0,1 detik dibanding Medley sebelumnya.
Sama halnya ketika menuju kecepatan 80 km/jam, ditempuh dalam 8,4 detik atau lebih cepat 1,4 detik.
Catatan positif juga ditorehkan lewat capaian top speed, dapat 119,8 km/jam dibanding 116,2 km/jam.
Baca Juga: Piaggio Group Resmikan Pabrik di Indonesia, Vespa LX125 Lokal Siap Dijual
Konsumsi Bensin
Selama pengetesan kami menggunakan bensin dengan oktan 92. Berdasarkan data average fuel consumption di MID, angka terbaik dapat 32,2 km/liter.
Capaian tersebut jelas lebih baik dari catatan Medley lama yang hanya mampu meraih angka 29,1 km/liter.
Itu didapat dengan kondisi motor dipakai jalan jauh dan komuter, serta sempat berboncengan dengan penumpang yang cukup berbobot.
Plus gaya berkendara yang kadang santai, kadang juga suka digeber ketika gemas lihat jalan lengang.