Malah rendah banget kalau dibandingin dengan skutik Jepang tadi. Posisi dek pun tidak tinggi, jadi kaki tidak menekuk seperti orang jongkok.
Overall riding positionnya nyaman, sesuai dengan segitiga berkendara yang netral. Sudah dibuktikan dipakai jalan jauh, no problem at all.
Handling, ini yang cukup istimewa. Medley nurut banget waktu diajak nekuk tikungan.
Baca Juga: Dibalut Warna Cerah, Skutik Piaggio Liberty Edisi Spesial Sapa Vietnam
Paduan setingan suspensi yang pas plus ban Maxxis yang dipakai bikin motor 'bapak-bapak' ini nempel banget di aspal.
Kemudian walau dimensi bodi dan wheelbasenya cukup panjang, dipakai liak-liuk di antara mobil yang berhenti pas macet pun masih lincah.
Hanya harus hati-hati dengan spionnya karena lebih lebar dari setang. Di luar itu, it’s all good!
Oiya ngomongin handling tidak lengkap kalau tidak bahas redaman suspensi. Karakternya terasa pas sama kebanyakan jalan di Indonesia.
Rasanya lebih firm dari suspensi Aprilia SR GT 200. Tetap stabil waktu dipakai menikung.
Tapi masih pemaaf kala bertemu dengan obstacle kayak polisi tidur, lubang atau jalan keriting. Gak bikin badan seperti dikocok-kocok.
Performa
Secara spesifikasi, Piaggio Medley S 150 ABS tidak berbeda dengan versi sebelumnya. Tetap 1 silinder SOHC 4 katup berpendingin cairan.
Memiliki ukuran bore x stroke 58 mm x 58,7 mm. Menghasilkan tenaga sebesar 14,8 dk di putraan mesin 7.750 rpm dengan torsi 14,4 Nm di 6.400 rpm.
Baca Juga: Skutik Roda Tiga Piaggio MP3 300 HPE Sport Rilis di Indonesia, Harga Rp 300 Jutaan
Namun ada beberapa peningkatan di komponen mesinnya berdasarkan penjabaran dari Yudi.
Pertama throttle body baru, diameter 30 mm, injektor baru, stepper motor yang lebih presisi (sebelumnya pakai idle valve).
Ditambah sensor MAP, ECU baru, intake klep pakai cup untuk memperluas area kontak, serta camshaft dan dekompresi baru supaya makin presisi.
Karakternya terasa powerful, terutama di putaran atas. Bertenaga, mudah banget buat ‘ganggu’ skutik-skutik 150 Jepang.
Mesinnya sendiri halus, minim getaran mengganggu. Dipakai jalan jauh atau perkotaan terasa nyaman.
Data akselerasi yang kami dapat lewat Racelogic terbilang cepat. 0-60 km/jam butuh waktu 5,4 detik atau lebih cepat 0,1 detik dibanding Medley sebelumnya.
Sama halnya ketika menuju kecepatan 80 km/jam, ditempuh dalam 8,4 detik atau lebih cepat 1,4 detik.
Catatan positif juga ditorehkan lewat capaian top speed, dapat 119,8 km/jam dibanding 116,2 km/jam.
Baca Juga: Piaggio Group Resmikan Pabrik di Indonesia, Vespa LX125 Lokal Siap Dijual
Konsumsi Bensin
Selama pengetesan kami menggunakan bensin dengan oktan 92. Berdasarkan data average fuel consumption di MID, angka terbaik dapat 32,2 km/liter.
Capaian tersebut jelas lebih baik dari catatan Medley lama yang hanya mampu meraih angka 29,1 km/liter.
Itu didapat dengan kondisi motor dipakai jalan jauh dan komuter, serta sempat berboncengan dengan penumpang yang cukup berbobot.
Plus gaya berkendara yang kadang santai, kadang juga suka digeber ketika gemas lihat jalan lengang.