GridOto.com - Sebelum kembali ke grid tahun 2015, pabrikan Aprilia juga pernah balapan di kelas premier MotoGP lebih dari sedekade sebelumnya.
Momen tersebut terjadi pada awal tahun 2000-an, tepatnya dengan motor Aprilia RS Cube di MotoGP 2002 hingga 2004.
Aprilia RS Cube ini adalah proyek besar pertama pabrikan Italia ini, di awal lahirnya era 4-tak MotoGP pada 2002.
Pada masa itu tim Noale ini sudah meraih kesuksesan di kelas 125 dan 250, dan tertarik banget dengan proyek regulasi 4-tak yang sedang dirintis Dorna Sports.
Bahkan RS Cube ini lahir setahun lebih duluan daripada motor pertama Ducati di MotoGP, Desmosedici GP3 pada MotoGP 2003.
Motor ini terbilang unik dibandingkan dari pabrikan lainnya, karena benar-benar mengadopsi mesin Formula 1.
Motor 990 cc tersebut sudah menggunakan teknologi ride by wire, pneumatic valve train serta counter-rotating crankshaft, yang saat itu dianggap membawa gebrakan karena hampir tak ada pabrikan yang menggunakannya kecuali Aprilia.
Kala itu ambisi tim Aprilia yang dipimpin pria Belanda, Jan Witteveen, tak dibarengi dengan sumber daya besar seperti halnya pabrikan Jepang.
Aprilia juga diburu waktu karena waktu pengembangan yang terbatas.
Baca Juga: Berhasil Bikin Motor Kencang, Massimo Rivola Malah Bilang Aprilia Terlalu Cepat Berkembang
Bersama Ivano Beggio yang saat itu menjadi bos besar Aprilia, mereka akhirnya menggandeng Cosworth yang sedang aktif menjadi pemasok mesin di F1.
"Hal itu menghemat waktu karena Cosworth memberikan silinder mesin mereka dari mesin 3.000 cc V8 F1-nya," kata Jan Witteveen dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Jadi Aprilia langsung mengadopsi piston dari mesin Cosworth, hingga akhirnya lahir mesin RS Cube 990 cc tiga silinder sejajar.
"Kami mendesain layout mesin dan komponen mekanikal di Aprilia. Tapi komponen performa dipasok Cosworth. Tiga silinder datang dari kami karena basis performanya dari teknologi mesin F1 mereka," jelasnya.
Jadi kala itu Aprilia hanya tinggal menggunakan piston dengan bore dan stroke mirip dari mesin F1 buatan Cosworth, namun dibuat mesin tiga silinder.
Kebetulan, Aprilia juga bekerja sama dengan Cosworth untuk membuat mesin superbike dua silinder pada era itu.
Sebelum deal dengan Cosworth, Aprilia juga sempat mencoba bekerja sama dengan Sauber meski pada akhirnya gagal.
"Kami memilih mesin tiga silinder di 2002 karena motornya lebih ringan dibandingkan empat atau lima silinder," ungkapnya.
Sayangnya teknologi mesin F1 kala itu tak sepenuhnya cocok dengan konsep pengembangan motor MotoGP.
Baca Juga: Giveaway 20 Tiket Gratis World Superbike Mandalika 2023, Simak Cara Mendapatkannya
Motor cukup sulit dikendalikan dan pengembangannya kurang maksimal, maka RS Cube hanya bertahan selama tiga tahun saja di MotoGP.
Aprilia RS Cube ini pernah dikendarai oleh Regis Laconi di 2002, lalu Colin Edwards dan Noriyuki Haga di tahun selanjutnya, kemudian Jeremy McWilliams di 2004.
"Cosworth sebenarnya ingin mempertahankan Aprilia sebagai mitra jangka panjang. Tapi aku hanya ingin menjadikan mereka sebagai startup saja dan kemudian proyek akan kami jalankan sendiri," sambungnya.
Pada periode 2004, Aprilia menghadapi masalah krisis finansial yang akhirnya membuat proyek MotoGP juga bermasalah.
Jan Witteveen kemudian mundur dari Aprilia dan proyek MotoGP mereka terhenti di tengah jalan sebelum kembali di 2015 bersama Gresini Racing.
Aprilia diselamatkan Piaggio Group pada 2005, namun mereka tak berdiri sendiri jadi melanjutkan proyek MotoGP jadi sulit.