GridOto.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) tengah mempersiapkan dua sirkuit untuk bisa menjadi tuan rumah balapan F1 di Indonesia.
Ada dua trek yang disiapkan untuk balapan F1 di Indonesia, yakni Sirkuit Bintan Kepulauan Riau dan di Sirkuit Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.
Hal itu diungkap langsung oleh ketua IMI Pusat, Bambang Soesatyo, pada acara IMI Awards 2023 akhir pekan lalu.
Bamsoet panggilan akrabnya menargetkan pembangunan dua trek, khususnya PIK akan selesai pada 2024 mendatang.
"Kita memiliki mimpi menghadirkan F1 di Indonesia. Penjajakan sudah kita lakukan untuk membuat speed city circuit di PIK, dan semoga harapannya bisa dibangun dalam rentang waktu delapan hingga sembilan bulan," kata Bamsoet dilansir GridOto.com dari Antaranews.
"Paling tidak akhir atau pertengahan 2024 kita bisa wujudkan mimpi ini," jelasnya.
Sedangkan untuk Bintan atau yang dikenal dengan Bintan International Green Circuit (BIGC), diharapkan bisa bersanding dengan Sirkuit Mandalika yang sudah sukses menggelar MotoGP dan WorldSBK.
Pembangunan Sirkuit Bintan sudah berjalan dengan memanfaatkan lahan 237 hektare dengan mengusung konsep olahraga, gaya hidup serta ramah lingkungan.
Target bisnis pariwisata serta wadah pengembangan atlet balap menjadi tujuan utama sirkuit tersebut.
Baca Juga: Mohammed Ben Sulayem Menjauh, FIA Kasih Klarifikasi Soal Aturan Pernyataan Politik Pembalap F1
"Hampir setiap pekan ada kejuaraan, terutama di daerah. Banyak daerah berlomba membuat sirkuit sehingga diharapkan atlet-atlet muda muncul dan tumbul dari sana," jelasnya.
"Ini merupakan kepedulian kami dalam pengembangan dunia otomotif terutama olahraga otomotif. Kami telah membagikan penghargaan kepada atlet berprestasi dan para tokoh yang memberikan perhatian khusus buat otomotif nasional. Harapannya ini dapat memacu para atlet otomotif untuk terus mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional," jelasnya.
Ambisi IMI untuk bisa menggelar balapan F1 patut diapresiasi.
Namun di balik itu, ada tantangan yang sangat besar karena menggelar balapan paling bergengsi di dunia tersebut sangat tidak mudah.
Ada biaya komitmen besar yang harus dibayarkan untuk bisa menggelar F1, nilainya jelas berkali-kali lipat dari MotoGP apalagi WorldSBK ataupun Formula E.
Treknya pun tak bisa harus memenuhi standar tinggi dari FIA untuk bisa menggelar balapan jet darat tersebut.
Selain itu, Indonesia harus bersaing dengan banyak negara yang juga ingin menggelar balapan Formula 1.