"Hampir setiap pekan ada kejuaraan, terutama di daerah. Banyak daerah berlomba membuat sirkuit sehingga diharapkan atlet-atlet muda muncul dan tumbul dari sana," jelasnya.
"Ini merupakan kepedulian kami dalam pengembangan dunia otomotif terutama olahraga otomotif. Kami telah membagikan penghargaan kepada atlet berprestasi dan para tokoh yang memberikan perhatian khusus buat otomotif nasional. Harapannya ini dapat memacu para atlet otomotif untuk terus mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional," jelasnya.
Ambisi IMI untuk bisa menggelar balapan F1 patut diapresiasi.
Namun di balik itu, ada tantangan yang sangat besar karena menggelar balapan paling bergengsi di dunia tersebut sangat tidak mudah.
Ada biaya komitmen besar yang harus dibayarkan untuk bisa menggelar F1, nilainya jelas berkali-kali lipat dari MotoGP apalagi WorldSBK ataupun Formula E.
Treknya pun tak bisa harus memenuhi standar tinggi dari FIA untuk bisa menggelar balapan jet darat tersebut.
Selain itu, Indonesia harus bersaing dengan banyak negara yang juga ingin menggelar balapan Formula 1.