Rapor 8 Tahun Mobil Cina Berniaga di Indonesia. Sudahkah Mampu Merebut Hati Konsumen?

Bimo Aribowo - Jumat, 17 Februari 2023 | 18:07 WIB

Pekerja yang sedang bekerja di pabrik Wuling di Cikarang (Bimo Aribowo - )

Sedangkan versi termurah MG ZS dijual Rp 270 jutaan.

Kendala produksi juga sempat menghantui MG karena suplai semikonduktor tersendat.

Selama MG masih belum dirakit lokal, rasanya sulit bersaing karena harga jualnya pasti lebih tinggi.

Padahal konsumen Indonesia terbiasa dengan image mobil Cina harga murah, fitur melimpah.

CHERY

Paling muda yang hadir di Indonesia adalah Chery.

Mulai menjual dua varian Tiggo di November 2022 lalu dan diklaim telah terjual 160 unit di akhir 2022.

Meski dulu sempat hadir lewat keagenan Indomobil, sekarang Chery lebih serius menggarap pasar Tanah Air.

Hal ini ditandai dengan rencana mendirikan pabrik di Indonesia yang akan jadi basis produksi ekspor mobil Chery setir kanan.

Tak mau menunggu pabrik selesai dibangun, mereka menyewa sementara line produksi di Pondok Ungu, Bekasi.

Menariknya, Chery menyebut akan fokus di segmen SUV premium.
Bisa jadi segmennya sekelas dengan MG.

Harganya tak bisa dibilang murah untuk kategori mobil Cina.

Wisnu/GridOto.com
Chery umumkan harga khusus untuk Omoda 5 di IIMS 2023

Chery Tiggo 7 Pro dan 8 Pro ada di rentang Rp 300 sampai 500 jutaan.

Terbaru Omoda 5 dibanderol 380-450 jutaan dengan tampilan atraktif.

Namun di IIMS 2023 diberi harga promo dengan diskon besar hingga Rp 50 jutaan.

Tim tester Gridoto menyebut kualitas dan rasa berkendara Chery memang patut diakui terbaik di antara merek Cina lain.

Meski punya produk-produk berkualitas lebih baik bukan berarti mudah buat Chery merebut hati konsumen.

Kesan mobil Cina harga murah terlanjur lebih dulu dipahami konsumen.
Jika ada yang lebih mahal, tentu perlu strategi khusus.

Dari keempat merek mobil Cina bisa disimpulkan rapor mobil Cina di pasar nasional menorehkan angka biru.

Konsumen mulai rasional dan menimbang harga berbanding fitur.

Bahkan produk Jepang yang lebih mapan sekalipun tergerak untuk melengkapi fiturnya supaya tak jauh ketinggalan.

Apalagi garansi dan jaringan layanan purna jual juga ikut jadi prioritas.

Sejauh ini, kehadiran mobil Cina di pasar Tanah Air menunjukkan sentimen positif.

Bukan mustahil akan kembali muncul merek-merek Cina baru ke pasar Indonesia di waktu yang akan datang. ***

*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.