Demi Terjun Off-road, Mitsubishi Pajero Sport Ini Rela Potong Bodi

Rindra Pradipta - Jumat, 17 Februari 2023 | 13:45 WIB

Mitsubishi Pajero Sport 4x4 Off-Road (Rindra Pradipta - )

GridOto.com - Demi terjun off-road, Mitsubishi Pajero Sport ini rela potong bodi. 

Jika melihatnya sekilas, paras Mitsubishi Pajero Sport yang sangar sontak berubah sporty

Seperti sosok Pajero Sport 4x4 keluaran 2013 besutan bengkel HRX.

Big SUV rival Fortuner ini kami dapati saat menyambangi bengkel milik Hendrik Sumantri yang berada di Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: Mobil Bekas Mitsubishi Pajero Sport Sekarang Sudah Segini Harganya

Dok. JIP
Ban Simex Extreme Trekker ukuran 35 dipasangi pelek Incubus Revolver ukurang 15 inci pada Mitsubishi Pajero Sport ini.

Ternyata proyek modifikasi Mitsubishi Pajero Sport 4x4 keluaran 2013 ini disiapkan untuk event adventure off-Road.

Semua kelengkapan dan modifikasi Pajero Sport ini diserahkan sepenuhnya oleh Hendrik yang juga off-roader nasional ini.

Bumper aslinya sudah ditukar dengan pipa seamless 2 inci. Pada bumper tersebut juga dipasangi winch, pemasangan rollbar, snorkel, dan perlengkapan lainnya.

Baca Juga: Harga SUV Ladder Frame Februari 2023, Pilih Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, atau Isuzu MU-X?

Dok. JIP
Bemper depan Mitsubishi Pajero Sport ini memakai pipa dengan disain sangar sekaligus dipasangi winch Warn 8274.

Ukuran ban yang dipilih si pemilik juga memaksa Hendrik untuk memotong beberapa sentimeter di keempat fender roda.

Dengan memotong fender seperti ini jadi menguntungkan disegi ubahan sektor kaki-kaki.

Selain alasan ukuran ban, ternyata Hendrik enggan memodifikasi habis bagian kaki-kaki Mitsubishi Pajero ini.

Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport dan Triton Pakai BBM Biodiesel B35, Perhatikan Filter Solar

Dok. JIP
Gardan masih standar bawaan Mitsubishi Pajero sport dengan final gir 8:39.

Alasan Hendrik tak lain supaya geometri suspensi. Jadi sudut as roda depan, kopel, dan bagian lainnya tidak perlu berubah.

Dengan begini, kaki-kaki jadi bisa seperti bawaan pabrik, tentunya ini akan membantu kenyamanan dan durabilitas.

Dengan kata lain, Hendrik memilih mengorbankan fender daripada merubah geometri suspensi.