"Dengan Aprilia rasanya aku hanya bisa menghentikan motor dengan roda depan saja. Tapi ketika mereka mengerem, mereka juga menggunakan roda belakang untuk melambat," jelasnya.
Ada banyak hal bagaimana Ducati sangat baik dalam pengereman, khususnya soal setting motor.
Area tersebut terus coba dikejar oleh rekan Maverick Vinales ini dengan para teknisi Aprilia.
"Kami menganalisis itu dan di hari ketiga tes aku mencoba setting berbeda agar bisa memberikan muatan lebih ke bagian belakang saat ngerem," lanjurnya.
"Ada hasilnya karena aku bisa mencetak lap terbaikku dengan itu. Tapi masih belum cukup. Kuharap kami bisa mengejar jaraknya, kami masih punya beberapa solusi aerodinamika untuk dites di Portimao," tegasnya.
Pembalap bernomor 41 tersebut pun salut dengan kerja para insinyur Ducati.
Dia bahkan membandingkannya dengan penampilan motor Ducati tahun-tahun sebelumnya.
Hasilnya, kemampuan pengereman tersebut telah berkembang sangat pesat sejak era Andrea Dovizioso.
"Pembalap Ducati bisa mengerem dan kemudian berakselerasi dengan kuat sejak nol. Pertama yang melakukannya adalah Dovi pada lima atau enam tahun lalu," sambungnya.
"Itu menjadi salah satu mimpi buruk buat Marc Marquez untuk bisa menyalip, jadi Marc kala itu kalah dalam banyak balapan. Dan Ducati telah memperbaiki aspek ini lebih jauh lagi. Mereka sangat bagus dalam pengereman," jelasnya.