Mau Bermitra dengan Ford, Kenapa Red Bull Racing Tolak Porsche?

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 4 Februari 2023 | 17:05 WIB

Red Bull Ford Powertrains jadi salah satu pemasok mesin di F1 2026 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Tim Red Bull Racing dan Ford resmi membentuk aliansi, Red Bull Ford Powertrains di F1 2026 mendatang.

Red Bull Ford Powertrains akan menjadi salah satu produsen mesin di F1 2026, yang bakalan menyuplai tim Red Bull Racing dan mungkin juga tim AlphaTauri.

Proses kesepakatan antara Red Bull dan Ford untuk F1 2026 ini bisa dikatakan sangat lancar, diam-diam tapi langsung jadian.

Sangat berlawanan dengan proses negosiasi antara Red Bull dan Porsche yang sempat berjalan beberapa bulan lalu.

Kala itu beritanya sudah ramai di mana-mana, tapi kesepakatan besar yang ditunggu sama sekali tak terjadi.

Lalu apa bedanya? Kenapa tim Inggris-Austria tersebut bisa menerima Ford, tapi gagal total dengan Porsche? Padahal kedua brand sama-sama terkenalnya di dunia.

"Red Bull selalu menjadi tim independen. Ini adalah salah satu kekuatan kami. Ini menjadi tulang punggung apa yang kami dapat dan kemampuan kami bergerak dengan cepat. Ini DNA soal siapa kami sebenarnya," kata bos tim, Christian Horner, dilansir GridOto.com dari Autosport.

"Kami bukan organisasi yang dioperasikan secara korporat, dan itu adalah salah satu kekuatan kami dalam cara kami beroperasi sebagai tim balap. Itu adalah prasyarat mutlak untuk masa depan kami," jelasnya.

Bersama Ford, independensi Christian Horner dkk untuk menjalankan tim masih tetap dipertahankan.

Baca Juga: Tim Red Bull Luncurkan Mobil F1 2023, Max Verstappen Enggak Peduli Sama Penampilan Mobilnya

Peran Ford di Red Bull Ford Powertrains akan terbatas sampai pembuatan mesin dan masalah branding saja.

Investasi semacam ini juga sangat cocok dengan idealisme para petinggi Ford.

Mereka lebih suka bekerja di pabrik dan menyerahkan urusan balapan ke tim yang lebih berkompeten.

Misalnya di World Rally Championship (WRC), Ford hanya menyuplai urusan mobil, namun M-Sport lah yang akan menjalankan tim reli mereka.

Jadi, brand asal Amerika Serikat tersebut takkan mengganggu urusan balap yang menjadi tanggung jawab Horner dan bawahannya di tim Red Bull Racing.

Sedangkan dengan Porsche tidak, karena Red Bull berpotensi kehilangan kebebasannya.

Porsche yang berencana mengakuisisi 50 persen saham tim, memungkinkan mereka untuk mengurus urusan teknis tim di trek.