Terjadi Perpecahan Antara FIA dan F1, Sang Presiden Dianggap Biang Keroknya

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 3 Februari 2023 | 15:20 WIB

Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem dianggap membuat F1 dan FIA terpecah (Rezki Alif Pambudi - )

Ada beberapa kejadian di mana race director tak dianggap bekerja dengan baik, dengan beberapa keputusan kontroversial sepanjang F1 2022.

FIA juga membuat aturan baru agar para pembalap lebih menjaga sikap politiknya di depan media, dan hal itu membuat banyak pembalap geram.

Para pembalap harus berkonsultasi dengan federasi dulu sebelum membuat pernyataan ataupun sikap tertentu.

Selain itu, masalah Andretti dan Cadillac yang mau masuk F1 menambah tanggapan negatif dari tim-tim F1 ke FIA.

Ben Sulayem dianggap secara sepihak mengambil langkah untuk menerima Andretti Cadillac, padahal tim-tim dan F1 sendiri tidak bersedia.

Masalah kembali runyam saat terdengar Arab Saudi dikabarkan memberikan penawaran kepada Liberty Media untuk membeli F1.

Pria Uni Emirat Arab ini mengomentari tawaran Arab Saudi yang besar tersebut sebagai nilai tawaran yang terlalu besar, meski ditolak Liberty Media.

Liberty Media selaku pemilik balapan jet darat ini, menilai Presiden FIA agak kelewatan karena menyebut nilai bandrol F1 ataupun tawaran Arab Saudi terlalu besar.

Media barat pun kemudian mengungkit statement lama berbau sara yang pernah diucapkan mantan pereli ini 20 tahun silam.

Nama pria 61 tahun ini pun kini semakin dipandang negatif oleh orang-orang di F1 dan itu bukan hal bagus.