Sehingga akan tidak masuk akal kalau proyek tadi diubah jadi non-tol, yang mana bisa memberatkan APBD tiap daerah.
Misalnya untuk APBD Sukoharjo saja pada periode 2022 mencapai Rp 2,128 triliun.
Lalu untuk APBD Klaten sebesar Rp 3,015 triliun dan APBD Karanganyar sebanyak Rp 2 triliun pada periode 2022.
Dengan fakta dan argumen tadi, Pemkot Solo akan berusaha untuk melakukan komunikasi lanjutan dengan pemkab setempat bersama Kementerian PUPR terkait proyek tol baru di Solo.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Rencana Tol Lingkar Timur-Selatan, Pemkot Solo Sebut Non Tol Bukan Pilihan Terbaik, Bisa Bebani APBD.