Baca Juga: Persiapan Polres Cirebon Kota Jadi Pilot Project SIM C1 , Ini Kata Kasatlantas
Pemanfaatan teknologi ini diklaim membuat proses penilaian uji praktik tidak lagi ditentukan oleh petugas, melainkan teknologi.
Setiap peserta uji praktik e-Drives diberikan kartu RFID yang bisa dikalungkan di leher.
Saat peserta memulai uji praktik di bagian tertentu pemohon wajib melakukan tap.
Hal ini dilakukan untuk mencocokan apakah benar si pemohon yang melakuan ujian praktik atau bukan, jika benar scan akan berbunyi secara otomatis.
Infrared digunakan sebagai penanda start dan finis uji praktik.
Sensor getar dipasang di traffic cone yang ada di lintasan uji, apabila tersenggol kendaraan yang dikemudikan peserta maka akan bunyi dan data dikirim ke ruang kontrol untuk menentukan kelulusan.
Selain itu ruang uji praktik juga di awasi CCTV dan pengeras suara, ini buat mengurangi jumlah petugas yang ada di lapangan.
Inovasi ini dikatakan membuat proses uji praktik lebih akurat, transparan, dan akuntabel, serta memberikan kepastian hukum.