GridOto.com - Nomor start 1 di ajang MotoGP bisa dikatakan nomor keramat.
Tidak sembarang pembalap yang bisa memakai nomor start 1 di ajang MotoGP, kecuali dirinya harus menjadi juara dunia terlebih dahulu.
Namun, meski pembalap sudah berhasil meraih juara dunia MotoGP, tidak semua pembalap ingin menggunakan nomor start 1 di musim berikutnya.
Tidak sedikit pembalap yang beranggapan kalau angka 1 justru membawa sial jika digunakan di tahun berikutnya.
Apalagi, di era MotoGP modern atau ketika balap motor prototipe ini sudah beranjak ke era 4-tak.
Valentino Rossi sebagai pembalap yang menjadi juara dunia pertama kali di era MotoGP modern pun enggan menggunakan angka 1 di motornya.
Tidak hanya ketika dirinya membalap dan juara dunia untuk Repsol Honda, tetapi begitu juga ketika dirinya juara dunia bersama Yamaha.
Bahkan, hingga dirinya pensiun di akhir musim MotoGP 2021 dan meraih 9 gelar juara dunia, tak sekalipun dirinya menggunakan nomor start 1.
Seolah, nomor start 1 layaknya sebuah nomor kutukan bagi penggunanya di MotoGP.
Baca Juga: Tak Memakai Kunci Kontak, Bagaimana Cara Menghidupkan dan Mematikan Motor MotoGP?
Seolah menjadi angka sakral, lantaran berdasarkan data dan fakta, pengguna nomor start 1 tidak mampu mempertahankan gelar juara dunia di tahun berikutnya.
Hal ini terjadi ketika Nicky Hayden berhasil menjadi juara dunia di MotoGP 2006 bersama Repsol Honda dan menggunakan nomor start 1 di MotoGP 2007.
Sayangnya, di MotoGP 2007 Nicky Hayden tak bisa mempertahankan dan harus menyerahkan gelar tersebut ke Casey Stoner yang memacu Ducati.
Hal serupa juga dialami Casey Stoner karena dirinya tak bisa mempertahankan gelar bergengsi tersebut akibat kalah dari Valentino Rossi di MotoGP 2008.
Tak cukup sampai situ saja, di tahun 2011 Jorge Lorenzo bersama Yamaha menggunakan nomor start 1 sebagai juara dunia MotoGP 2010.
Meski nomor start 1 yang digunakan merupakan kreasi dari gabungan huruf depan namanya (JL), tetap saja dirinya harus pasrah kalah dari Casey Stoner yang ketika itu membalap bersama Honda.
Angka 1 pun kembali digunakan oleh Casey Stoner di MotoGP 2012 di Honda RC213V.
Menjadi menarik, Jorge Lorenzo kembali berhasil merebut gelar dari Casey Stoner dan menjadi juara dunia MotoGP 2012.
Namun, di MotoGP 2013 Lorenzo seolah tak ingin berbuat kesalahan yang sama, maka itu dirinya menggunakan nomor start 99 meski dirinya berhak untuk menggunakan nomor start 1.
Baca Juga: Resmi, Dani Pedrosa Bakal Turun Gunung Balapan Lagi di MotoGP 2023
Kemunculan angka keramat itupun akhirnya hanya sampai di tahun 2012, lantaran setiap juara dunia MotoGP berikutnya tetap mempertahankan nomor start miliknya.
Sebut saja Marc Marquez, Joan Mir dan Fabio Quartararo yang tetap memilih menggunakan nomor start 93, 36 dan 20.
Namun kini, setelah satu dekade berlalu, nomor start 1 kembali muncul di MotoGP 2023.
Francesco Bagnaia alias Pecco Bagnaia menggunakan nomor start 1 di Ducati Desmosedici GP23 miliknya.
Murid Valentino Rossi ini seolah tak percaya dengan 'kutukan' angka 1 di MotoGP.
Hal yang tabu dilakukan oleh Sang Mentor, justru kini dilakukan Sang Murid VR46 Riders Academy itu.
Namun pastinya, juara dunia MotoGP 2022 ini memiliki alasan kuat ketika dirinya memutuskan memakai nomor 1.
Mungkin saja, selain lama tak ada pembalap Italia yang menggunakan nomor start 1 di kelas MotoGP, lamanya penantian Ducati untuk bisa memiliki angka 1 di motor balapnya juga jadi alasan Bagnaia.
Pasalnya, Ducati terakhir kali menggunakan nomor 1 adalah 15 tahun lalu ketika Casey Stoner menjadi juara dunia.
Begitu juga dengan alasan dan pertimbangan lainnya.
Terlepas dari itu semua, akhirnya nomor start 1 kembali muncul di MotoGP 2023!
Pertanyaan besar pun turut bergema, mampukah Francesco Bagnaia mempertahankan angka tersebut untuk tetap berada di Ducati Desmosedici tahun depan?
Baca Juga: Mario Aji Pamer Helm Baru Untuk Moto3 2023, Motifnya Batik Telaga Sarangan