"EGR jarang dibersihkan bisa jadi tempat penumpukan kotoran (deposit) dari akumulasi partikel gas buang," terang Rastomo.
"Gas buang yang mengalir untuk dikembalikan ke ruang bakar jadi lebih kotor," sambungnya.
Dengan gas buang balik yang kotor membuat ruang bakar juga jadi lebih kotor.
Pembakaran yang dihasilkan ruang bakar juga menghasilkan residu partikel lebih banyak.
Bersamaan deposit yang terbentuk di ruang bakar jadi lebih mudah dan mengganggu optimalisasi pembakaran mesin diesel.
"Beban kerja mesin lebih berat, gas buang lebih kotor, juga risiko dinding silinder baret karena deposit yang tergesek piston," beber Rastomo.