Nyck de Vries Kena Masalah Hukum Jelang F1 2023, Masalah Lama Saat Jadi Rekan Setim Sean Gelael

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 19 Januari 2023 | 20:20 WIB

Pembalap keturunan Indonesia, Nyck de Vries, malah terjerat masalah hukum jelang F1 2023 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Kabar buruk datang dari pembalap keturunan Indonesia, Nyck de Vries, jelang kejuaraan dunia F1 2023.

Nyck de Vries yang akan menjalani musim perdananya di F1 2023 bersama tim AlphaTauri, malah mendapat masalah hukum dari salah satu investornya.

De Vries mendapat gugatan dari Jeroen Schothorst soal pinjaman uang senilai 250 ribu euro atau senilai Rp 4,1 miliar (kurs 1 euro senilai Rp 16.408 per 19 Januari 2023).

Pinjaman tersebut diambil de Vries dari perusahaan investasi milik Jeroen Schothorst, Investrand, pada 2018 silam.

Uang itu digunakan pembalap Belanda ini untuk mengamankan kursi balap di tim Prema Racing di Formula 2 tahun 2018 silam, yang kebetulan yang saat itu satu tim dengan pembalap Indonesia, Sean Gelael.

Dilansir GridOto.com dari Autosport, Jeroen Schothorst menuduh bahwa de Vries melakukan pelanggaran kesepakatan soal pinjaman yang berbunga 3 persen setiap tahunnya tersebut.

Salah satu poin pasalnya menyebutkan, pinjaman tersebut akan diangsur dari pendapatan de Vries jika sang pembalap bisa masuk ke Formula 1 sebagai pembalap reguler, setidaknya maksimal sampai 2022.

Jika setelah tahun 2022 itu, poin dalam pinjaman tersebut dianggap hangus.

Namun hingga 2022, ada masalah karena mantan pembalap Formula E ini masih belum mendapat kursi pembalap reguler di F1 sebelum akhirnya gabung dengan AlphaTauri untuk F1 2023.

Baca Juga: Mengenal Ligier JS5, Mobil F1 dengan Bentuk Paling Jelek Sepanjang Masa

Juara F2 2019 ini sudah membayar bunga total sebesar 190 ribu euro (Rp 3,1 miliar) dari utang tersebut, dengan asumsi dia lepas dari pernjanjian tersebut karena tak mendapat kursi reguler hingga 2022.

Namun Schothorst mengklaim di persidangan, bahwa pembalap 27 tahun tersebut tidak memberikan informasi dengan benar dan lengkap soal pendapat dari kontraknya sesuai perjanjian pinjaman.

Schothorst pun meminta detail gaji sang pembalap sejak 2018, termasuk kontrak baru dengan tim AlphaTauri.

"Izinkan kubilang bahwa sangat fantastis bagi Nyck telah sukses sebagai pembalap Formula 1 dan ada dua pembalap Belanda di F1 Belanda pada Agustus," kata Schothorst dilansir GridOto.com dari Autosport.

"Kami berinvestasi dalam karier De Vries pada saat yang genting dan ketika tidak ada orang lain yang ingin melakukannya lagi. Kami sekarang memiliki pendapat berbeda tentang interpretasi perjanjian yang kami buat satu sama lain saat itu," jelasnya.

De Vries menyangkal segala tuduhan Schothorst dan mengaku sudah memberikan semua detail kontraknya.

Pengacara sang pembalap bersikeras bahwa perjanjian sudah hangus setelah tahun 2022, sedangkan kontrak di tim AlphaTauri untuk F1 2023.

Sang pengacara juga menyebut, Schothorst kesal karena tawarannya menjadi manajer pribadi ditolak de Vries.