Juara F2 2019 ini sudah membayar bunga total sebesar 190 ribu euro (Rp 3,1 miliar) dari utang tersebut, dengan asumsi dia lepas dari pernjanjian tersebut karena tak mendapat kursi reguler hingga 2022.
Namun Schothorst mengklaim di persidangan, bahwa pembalap 27 tahun tersebut tidak memberikan informasi dengan benar dan lengkap soal pendapat dari kontraknya sesuai perjanjian pinjaman.
Schothorst pun meminta detail gaji sang pembalap sejak 2018, termasuk kontrak baru dengan tim AlphaTauri.
"Izinkan kubilang bahwa sangat fantastis bagi Nyck telah sukses sebagai pembalap Formula 1 dan ada dua pembalap Belanda di F1 Belanda pada Agustus," kata Schothorst dilansir GridOto.com dari Autosport.
"Kami berinvestasi dalam karier De Vries pada saat yang genting dan ketika tidak ada orang lain yang ingin melakukannya lagi. Kami sekarang memiliki pendapat berbeda tentang interpretasi perjanjian yang kami buat satu sama lain saat itu," jelasnya.
De Vries menyangkal segala tuduhan Schothorst dan mengaku sudah memberikan semua detail kontraknya.
Pengacara sang pembalap bersikeras bahwa perjanjian sudah hangus setelah tahun 2022, sedangkan kontrak di tim AlphaTauri untuk F1 2023.
Sang pengacara juga menyebut, Schothorst kesal karena tawarannya menjadi manajer pribadi ditolak de Vries.