Yang kemudian dimampatkan oleh piston untuk proses kompresi.
"Kompresi yang dihasilkan dipantik oleh busi agar terbakar dan menjadi gas buang," sebut Wahidin.
Dengan bensin yang tercampur air, pengabutan di ruang bakar akan terisi bahan bakar dan air beserta udara.
Ketika dimampatkan, partikel air yang masuk ikut terkompresi.
"Saat proses ignition, massa jenis air yang lebih padat menghasilkan ledakan yang sangat kuat melebihi pembakaran campuran udara dan bahan bakar," jelas Wahidin.
Baca Juga: Truk Tangki Pertamina Muat Pertalite Campur Air, SPBU Langsung Kembalikan Demi Kenyamanan Konsumen
Ledakan ini memaksa piston turun seketika keluar dari poros putaran timing pembakaran.
Akibatnya stang piston bisa bengkok hingga patah karena energi ledakan dari ruang bakar.
"Piston juga bisa bolong bahkan pecah karena ledakan besar dari air yang terkompresi," imbuh Wahidin.