"Berbagi garasi dengan Marc Marquez adalah tantangan nyata, karena dia adalah pembalap terhebat di grid dan dengan titel terbanyak," imbuh Mir.
"Berusaha mencapai target yang sama bersama akan sangat penting, daripada harus bekerja sendiri-sendiri. Kami harus menjalaninya bersama-sama," lanjut juara Moto3 2017 ini.
Mir tampak tak mau langsung berbangga, karena mengingat kisah Jorge Lorenzo ataupun Pol Espargaro yang gagal memenuhi ekspektasi banyak orang.
"Menjadi bagian tim ini berarti tekanan lebih, karena hanya kemenanganlah yang menjadi hasil bagus di sini. Tapi kami harus realistis, kami datang di masa-masa sulit," imbuh rider asal Mallorca ini.
"Kuncinya adalah adaptasi cepat dengan motor ini dan mengasah percaya diri serta kecepatan dalam beberapa balapan awal. Setelah it, targetnya adalah mendekati podium dan meraih hasil bagus di pertengahan musim. Aku harus segera terbiasa dengan motornya," tegas Mir.
Pembalap 25 tahun ini juga menyadari motor yang akan digunakannya akan lebih sulit dikendalikan dari motor Suzuki, tapi ada potensi besar di sana.
"Sepanjang tes, aku sempat mengikuti Marc dan berbagi data. Dia tahu benar bagaimana kerja motor ini. Dia bisa mengendarai apa yang diminta motor ini, melewati tikungan dengan cepat, yang mana sebenarnya lebih cepat dibanding motorku sebelumnya," sambung Mir.
"Motornya memberikan tenaga yang berbeda dari motor sebelumnya. Kami tahu kami ada di masa sulit, tapi pendekatannya akan sama, mencoba secepat mungkin untuk memberikan tempat pantas kepada seragam ini," tuntasnya.