Ketiga kecamatan tersebut memang dikenal sebagai lumbung berasnya Kabupaten Klaten.
Mulyani juga menambahkan, total 30 hektare lahan sawah lestari untuk proyek tol ini dirasa terlalu banyak.
Belum lagi area industri, pemukiman dan area lainnya juga sudah berkurang lebih dulu karena proyek Tol Yogyakarta-Solo.
Secara terpisah, Widiyanti selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten membenarkan puluhan hektare sawah lestari memang diwacanakan mau dipakai untuk proyek tol itu.
Kendati demikian, wacana tadi belum final sehingga bisa saja mengalami perubahan lagi ke depannya.
"Memang wacananya 30 hektare yang bakal kena, tapi ini kan belum final," ungkap Widyanti.
Ia juga menuturkan, lahan sawah yang akan digerus untuk proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo memang lahan produktif yang bisa ditanami 2-3 kali setahun.
Kalau sampai lahan seperti ini dipakai untuk pembangunan, jelas luas lahan produktif dan hasil panen beras di Klaten berkurang.
"Satu hektare lahan sawah bisa menghasilkan lima ton gabah kering giling, tinggal dikalikan saja dan dihitung pengurangannya berapa setiap panen kalau lahannya dipakai," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pertimbangan Bupati Klaten Sri Mulyani Tak Setuju Pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo.