Kalah Tenaga dari Para Rivalnya, Yamaha Mulai Melirik Mesin V4 Untuk Bersaing di MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 29 Desember 2022 | 22:15 WIB

Yamaha memperhitungkan beralih ke konfigurasi mesin V4 di MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pabrikan Yamaha mengerahkan semua kemampuannya untuk membangun YZR-M1 yang lebih bagus untuk MotoGP 2023 mendatang.

Di MotoGP 2023, Yamaha akan menjadi satu-satunya pabrikan yang memakai motor bermesin inline 4 setelah perginya Suzuki.

Hal ini menimbulkan sedikit keraguan, mungkinkah Yamaha bisa menyaingi para rivalnya yang menggunakan mesin V4 dengan bertenaga lebih besar.

Padahal masalah tenaga inilah yang dikeluhkan semua pembalap Yamaha, termasuk Fabio Quartararo.

Sebenarnya performa Quartararo tidak buruk, dia berhasil menjadi juara di MotoGP 2021 dan runner up di MotoGP 2022 lalu.

Namun jika saja mesinnya lebih kencang, Quartararo bisa mempertahankan gelarnya dan pembalap Yamaha lainnya bisa ikut bertarung di depan.

Pada beberapa tes yang sudah dilakukan, Yamaha memang berhasil membuat mesin yang lebih bertenaga dari sebelumnya.

Hanya saja, mesin baru ini masih menimbulkan masalah karena agak lebih agresif dan menjadi tidak balance seperti versi sebelum-sebelumnya.

"Tentu kami tahu kami harus mengejar permintaan pembalap, yakni top speed yang lebih. ami masih belum mengeluarkan semua potensi mesin ini karena beberapa alasan, khususnya soal keandalan," kata Kazutoshi Seki, kepala proyek Yamaha MotoGP, dilansir GridOto.com dari MotoGP.com. 

Baca Juga: Ngerinya Yamaha YZR-M1 Dipasangi Knalpot Brutal, Eh Suaranya Malah Jadi Lembut Banget

"Jika kami terlalu fokus ke top speed, mesin akan menjadi agresif, kami harus mengoptimalisasi semua perubahan kecil dan itu sulit sekali. Kami mencoba mengembangkan semua area dari mesin, sasis, serta aerodinamika," jelasnya.

Untuk sementara ini, Yamaha memang masih mempertahankan konsep mesin inline 4.

Tapi tak menutup peluang, dalam beberapa tahun ke depan harus ada perubahan besar jika ternyata motor Yamaha sudah tak sanggup mengejar dengan inline 4-nya ini.

Jika sudah tak sanggup, Yamaha akan beralih ke mesin V4 jika memang bakalan lebih baik daripada inline 4.

"Kupikir kami masih bisa lanjut dengan inline 4. Kami akan lihat apakah mesin lain bisa lebih menguntungkan dibanding inline 4, lalu kami akan mempertimbangkannya (ganti ke V4)," sambungnya.