Jika suhu ban naik maka udara akan memuai, tekanan udara dalam ban akan naik, sehingga ban menjadi lebih keras.
"Kau tak punya feeling di bagian depan. Ketika kau miring kau tak punya grip lateral dan bannya bergerak-gerak. Aku mengalami masalah di Qatar tahun ini. Tekanan ban depan naik cukup besar dan membuatku tak bisa menekan," jelasnya.
Maka dari itu, mekanik sengaja sedikit menggembosi ban sebelum balapan, jadi tekanannya setelah pembalap melaju beberapa lap menjadi tidak akan berlebihan.
Masalah lebih besar terjadi ketika motor berada di belakang motor lain dalam waktu yang cukup lama, ataupun saat berada di rombongan pembalap.
Saat berada di belakang motor lain, aliran angin yang mengenai ban depan sebuah motor menjadi berkurang sangat banyak.
Dengan demikian, aliran angin yang mendinginkan ban akan berkurang, sehingga suhu dan tekanan ban terlalu tinggi dalam waktu yang lama.
"Sebagai hasilnya tekanan naik. Di beberapa trek, di mana tekanan berarti besar, kami mencoba beberapa simulasi melaju di belakang pembalap lain. Kami hanya ingin melihat seberapa besar tekanan naik saat mengikuti rider lain," kata Dieo Gubellini, crew chief Quartararo.
Selain mencoba mengurangi tekanan ban sebelum balapan, ada beberapa tim yang mencoba solusi lain.
Misalnya saja dengan mengganti warna velg depan, seperti yang dilakukan Yamaha dan Suzuki di MotoGP 2022.
Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2022, Inilah Ranking 1 Kejadian Paling Konyol Tapi Memalukan di Musim 2022
Di beberapa balapan, Yamaha dan Suzuki mengganti warna velg mereka dengan dari hitam menjadi warna silver.
Alasannya karena warna hitam adalah warna yang paling mudah menyerap panas, sehingga warna velg lain diyakini bisa mengurangi suhu ban.
Sementara di sisi lain bos Michelin, Pierro Taramasso, tidak sepenuhnya sependapat.
Menurut Taramasso, masalah tekanan ban ini tak semerta-merta diatasi dengan menggembosi ban sebelum balapan.
"Itu tergantung dengan seberapa keras kau mengerem, itu juga penting. Tergantung dengan motornya, perpindahan muatannya serta distribusi beratnya," kata Taramasso..
"Ada banyak hal lainnya, misalnya juga dengan cover cakram, hal itu membantu aerodinamika dan juga menaikkan kecepatan, tapi juga malah menambah panas, membuat cakram lebih panas sehingga bannya juga ikutan," jelasnya.
Taramasso pun menegaskan ke setiap tim untuk tidak melakukan kecurangan lagi di musim depan karena pemantauannya akan semakin ketat.