Tak berhasil mendahului mobil milik R, pelaku lantas mengikutinya hingga akhirnya sampai di Jalan Boulevard Kelapa Gading.
Mobil korban sempat melambat karena kondisi jalan yang ramai, sehingga dimanfaatkan pelaku untuk menodongkan pisau dan mencegat korban.
Cekcok pun sempat terjadi, tapi pelaku tampaknya tahu kalau dirinya sedang direkam dan langsung masuk ke Mitsubishi Pajero Sport miliknya.
Parahnya lagi, pelaku sempat menyerempet sisi kiri mobil R, hingga menyebabkan bodi mobilnya penyok.
"Saat saudah mau berhenti, saya mau pergi karena sudah padat juga dan dia (pelaku) kayak enggak terima karena tahu direkam, sehingga dia berusaha belokin setirnya ke mobil saya," imbuh R.
Memang tindakan tadi tak melukainya maupun anggota keluarganya, tapi tetap saja ulah pelaku dianggap sebagai tindakan intimidasi.
Dari kejadian tersebut, R ingin pengemudi Mitsubishi Pajero Sport bisa mendapatkan efek jera.
"Kalau saya berharapnya pelaku bisa mendapatkan efek jera, saya tahu dia mungkin punya uang dan kuasa juga, cuma kan enggak nodong begitu apalagi dia tahu ada anak kecil," lanjutnya.
Menurut R, anaknya yang berusia 1 tahun 2 bulan sempat merasa ketakutan saat insiden penodongan terjadi.
Anak R langsung memeluk ibunya, yang kebetulan duduk bersamanya di kursi penumpang.
Ditambah adanya suara klakson saat kejadian tadi, membuat R khawatir dengan kondisi psikis anaknya.
"Kalau dengan suara klakson gitu kan pasti anak kecil terintimidasi, apalagi dia nodong dari sisi kiri jadi benar-benar di sisi anak dan istri saya," paparnya.
Sejauh ini, R sudah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk membuat laporan terkait kejadian yang menimpanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arogansi Pengemudi Pajero yang Todongkan Pisau Hanya Karena Tak Diberi Jalan saat Menyerobot di Kelapa Gading.