Sekarang, dalam sebuah film dokumenter, Lorenzo telah mengungkapkan bagaimana persaingannya.
“Saya mencari persaingan karena memiliki musuh memotivasi saya, itu membantu saya menjadi lebih kuat di lintasan,” kata Jorge Lorenzo, dikutip GridOto dari speedcafe.com.
“Kami (dirinya dan Rossi) tidak bentrok di trek pada 2015, tapi rivalitas itu terasa, meski kami tidak pernah bertarung untuk meraih kemenangan atau apapun,” lanjutnya.
“Terkadang saya menang, terkadang dia menang, tetapi persaingan tetap ada sampai akhir,” ujarnya.
“Anda bisa menyadari ini dari media, saya mengatakan sesuatu, Valentino menjawab.. dari pers dianggap bahwa kami tidak menyukai satu sama lain dan kami tidak berbicara satu sama lain,” sebut Lorenzo yang pensiun di akhir musim MotoGP 2019.
Nyatanya, Lorenzo sengaja memancing kontroversi melalui media, mengungkapkan bagaimana dia menggunakan jurnalis Spanyol untuk membantu perjuangannya.
"Saya berkata kepadanya, 'Dalam konferensi pers, tanyakan kepada saya tentang kejuaraan, apakah Valentino pantas mendapatkan gelar jika dia juara’," kenang Lorenzo.
“Dia melakukannya dan saya menjawab, 'Jika Valentino memenangkan gelar, bagi saya itu tidak pantas, itu akan menjadi hasil dari keadaan',” tuturnya.
“Saya ingin menekannya untuk membuatnya merasa rendah diri dan memengaruhinya,” lanjut pria yang dikenal memiliki inisial JL99.
“Saya juga menciptakan persaingan ini melalui pers, seperti yang dilakukan Rossi,” bilang Lorenzo.
Jorge Lorenzo yang kini bekerja sebagai komentator DAZN mengklaim hubungannya dengan Rossi "jauh meningkat" dalam beberapa tahun terakhir.