Ricciardo bisa saja menggantikan Perez, tapi hanya berstatus cadangan saja ketika pembalap utamanya berhalangan seperti kena Covid-19 ataupun cedera tertentu.
"Sebagai tambahan, ada kesepakatan bagus. Jika dibutuhkan pengganti, tentu harus ada pembalap yang membawa mobilnya mencapai garis finis dong," lanjut pria 79 tahun ini.
Selain sebagai cadangan, bergabungnya Ricciardo ke Red Bull juga jadi sarana marketing.
Pembalap asal Australia ini punya fans cukup besar di kalangan pencinta F1.
"Kami punya pemasukan sponsor terbesar dari semua tim. Ada banyak kewajiban. Kadang ada pertunjukan mobil dan performa, khususnya di Amerika, dan siapa yang lebih baik dari Ricciardo soal senyumannya serta shoey-nya," jelas Marko.