Penampilannya di sesi latihan membaik dari musim sebelumnya, terus konsisten berada di papan atas.
Semua itu terealisasi dengan kemenangan di Argentina, dan performanya terus konsisten untuk naik podium dalam banyak balapan.
Espargaro pun terus menempel Fabio Quartararo yang memimpin klasemen hingga pertengahan musim.
Sayangnya hasil bagus Aleix terus tergerus dengan meningkatnya penampilan para pembalap Ducati, sedangkan Aprilia RS-GP tampak mulai kewalahan melawan kedigdayaan kubu Borgo Panigale.
Bukan cuma digeser dari peringkat dua, Aleix Espargaro pun harus kehilangan kesempatan masuk tiga besar di klasemen akhir.
"Tapi kebenarannya, musim kami ini sudah luar biasa. Tahun sebelumnya kami merayakan podium di Silverstone dan rasanya sudah seperti menang, itu sejarah," sambungnya.
"Dan tahun 2022 ini kami menang satu balapan, meraih lima atau enam podium, dengan beberapa pole, kami bertarung demi gelar hingga akhir. Musim kami sudah berada di level top. Kami pantas mendapat nilai 10," jelasnya.
Motor Aprilia RS-GP pun dianggap menjadi motor kompetitif di belakang Ducati, bahkan disebut lebih bagus dari Yamaha Honda ataupun KTM.
Musim 2023 mendatang, Aprilia akan mendapat dua kekuatan baru dengan hadirnya tim satelit RNF bersama Miguel Oliveira dan Raul Fernandez.