Pelatihan khusus juga diberikan untuk penguji jalan dan auditor produk untuk memastikan bahwa standar tertinggi tetap dipertahankan selama proses perakitan dan kontrol kualitas,” imbuhnya.
Dengan memproduksi sasis mereka di Indonesia, Volvo Buses juga mampu menekan bea masuk untuk impor yang memungkinkan mereka untuk meluncurkan bus premium tersebut dengan harga yang diklaim kompetitif.
Hanya saja, baik Volvo Buses maupun ITU enggan memberitahukan berapa harga dari kedua produk mereka baik itu Volvo B8R maupun B11R.
Terlepas dari itu, mereka sudah memproduksi tujuh unit kombinasi Volvo B8R dan B11 R pada batch produksi pertama dan sudah terjual semuanya.
“Untuk produksi pertama sebanyak tujuh unit sudah terjual ke mitra kami terutama PT Gunung Harta Transport Solutions atau dikenal PO Gunung Harta," tambah Eka Lovyan, Chief Operating Officer ITU dalam kesempatan yang sama.
Sekadar informasi, Volvo B8R menggunakan mesin 8.000 cc 6 silinder segaris dengan tenaga maksimum 330 dk dan torsi puncak 1.200 Nm yang disalurkan oleh transmisi otomatis.
Sementara Volvo B11R mengandalkan mesin 11.000 cc 6 silinder segaris dengan dua pilihan tenaga dan torsi.
Yaitu tenaga puncak 370 dk dengan torsi maksimum 1.750 Nm, atau tenaga puncak 450 dk dengan torsi maksimum 2.150 Nm.
Kedua pilihan mesin sama-sama menggunakan transmisi otomatis Volvo I-Shift AT2412D, automated gear-changing system atau automatic transmision ZF series.
“Semua model sudah dilengkapi dengan EBS (Electronically Brake System) Anti-lock Braking System (ABS), Brake Blending, Hill Start Aid dan Brake Assist. Ada pula Electronic Stability Program yang membantu kestabilan bus di jalan,” tutup Bambang.