"Hybrid pakai baterai yang berbasis nikel, plug-in hybrid pakai lithium-ion seperti (BEV) Battery Electric Vehicle," jabar Dwi.
Perbedaan ini juga menyesuaikan sumber arus listrik untuk pengisian daya baterai.
Pada mobil hybrid, pengisian daya baterai berasal dari internal mengandalkan mesin dan regenerative braking.
Baca Juga: Setelah Dipakai, Daur Ulang Baterai Mobil Listrik Bisa Dijadikan Ini
Sedangkan di mobil plug-in hybrid memiliki pengisian daya baterai internal ditambah adanya soket charger.
"Tambahan soket charger dibutuhkan untuk mendukung pengisian daya baterai dengan kapasitas lebih besar serta daya serap listrik lithium-ion lebih tinggi daripada nikel," terang Dwi.
"Makanya mode EV hybrid sekitar 10 km ke bawah, plug-in hybrid bisa sampai sekitar 50 km," terusnya.