Hal itu membuat pembalap di belakangnya akan mengalami masalah visibilitas, sehingga tak bisa melihat apa yang ada di depan dan itu jelas sangat berbahaya dan tidak ideal.
Walaupun masih dimatangkan konsepnya, wet weather wheel arches ini akan dipasang di roda belakang, menutup sebagian atas bagian roda yang kemungkinan akan mencipratkan air.
Tombazis pun menjanjikan prototipe komponen ini akan siap dipakai di F1 2023, namun bukan sejak awal musim.
Sepatbor ini akan bisa dipakai mulai pertengahan musim, namun tidak sembarang untuk dipasang saat wet race.
Komponen ini bisa diakai ketika genangan air benar-benar sudah menyusahkan.
"Kami hanya memikirkan benda yang bisa dipakai di beberpa kesempatan saja selama setahun. Mungkin tiga dalam setahun, seperti itu," sambungnya.
"Kupikir kita masih bisa balapan di kondisi yang memungkinkan ban intermediate. Kau takkan bisa balapan ketika fasenya sudah harus memakai ban wet, jadi aku akan memasangnya di area ketika kita harus memakai ban basah," jelasnya.
Untuk pemasangannya seluruh tim tidak perlu pusing dan secara terburu-buru seperti halnya ganti ban saat pitstop.
Tapi pemasangan sepatbor ini akan dilakukan dengan matang sejak awal balapan yang berlangsung dalam kondisi basah, atau saat balapan dihentikan dengan red flag karena cuaca semakin parah.
FIA menargetkan minimal 50 persen cipratan air akan berkurang dengan pemakaian komponen tersebut.
Desain yang sekarang masih dipelajari dan diusahakan dampak aerodinamikanya sangat kecil untuk mobil yang memasangnya.