"Kami juga sedang mencari bentuk yang semakin pas, agar efek yang dihasilkan juga lebih baik," imbuhnya.
Enggak cuma part-nya, pembuatan aero-fairing tersebut juga menggunakan teknologi yang kini semakin lumrah digunakan di kancah balap dunia yaitu 3D Printing.
3D printing disukai para tim balap, karena part bisa langsung dicetak secara tiga dimensi sesuai dengan desain yang dibuat di komputer serta harga bahan baku yang cukup terjangkau.
"Karena lebih murah dan enteng, material plastik ini kami gunakan untuk membuat spare part yang awalnya dibuat dari alumunium seperti brake duct, footstep, atau velocity," papar Sepri.
"Alumunium kan juga cepat ikut panas, kalau plastik meskipun meleleh sedikit pun tapi bisa mudah diganti," lanjutnya.
Sejauh ini hanya Bethar Racing yang memiliki teknologi 3D Printing dan sedang mengembangkan beragam model suku cadang.
Kita lihat apakah tim-tim besar lain akan mengikuti jejak tim Honda Bethar Racing dan mengaplikasikan teknologi 3D Printing nantinya.