GridOto.com - Kinerja baterai mobil listrik, diuji lewat sejumlah parameter ini.
Performa mobil listrik sebagian besar berpengaruh pada kinerja baterai yang optimal.
Untuk memastikan kinerja baterai mobil listrik optimal akan melewati sejumlah pengujian sebelum dipasang.
Baterai mobil listrik diuji melalui akurasi kapasitas, output dan input arus listrik DC, uji penyimpanan, dan uji siklus.
"Akurasi kapasitas mengukur jumlah sel baterai yang disusun dan diberi muatan listrik," terang Nathasya Natalia, Presenter xEV Center PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Plant 3, Karawang Barat, Jawa Barat.
Nathasya mencontohkan dalam satu rangkaian baterai tersusun dari 20 modul.
Baca Juga: Setelah Dipakai, Daur Ulang Baterai Mobil Listrik Bisa Dijadikan Ini
Per modul memiliki 50 sel baterai dengan spesifikasi kapasitas 3 kWh.
"Saat diisi arus listrik kapasitas yang bisa disimpan per modul harus bisa mencapai 3 kWh dengan deviasi 5 persen," papar Nathasya.
"Kapasitas penuh yang bisa dimiliki baterai akurasinya harus mendekati 60 kWh," terusnya.
Pengujian ini juga sekaligus mengukur daya output dan input arus listrik DC.
Dimana baterai menyimpan daya listrik berupa arus DC.
"Daya output menghitung arus listrik minimal dan maksimal output yang bisa dikeluarkan baterai untuk menghasilkan tenaga," ujar Nathasya.
"Sedangkan input menghitung besaran arus listrik maksimal yang bisa diserap baterai dalam proses charging," sambungnya.
Dari pengujian kinerja tersebut baterai dilakukan uji penyimpanan.
Baterai disimpan dan dibuat rekayasa kondisi, dilihat bagaimana konsistensi kinerja baterai.
"Pengeluaran dan daya serap arus listrik baterai harus bisa terjaga apapun kondisinya baik panas, dingin, kering, basah, dan sebagainya," tutur Nathasya.
Terakhir adalah uji siklus baterai, yakni performa baterai terhadap berapa kali pengecasan.
"Baterai punya batas maksimal seberapa banyak bisa dilakukan pengecasan yang nantinya baterai mulai mengalami penurunan fungsi," jelas Nathasya.