Hal yang menjadi poin penting dalam seleksi administrasi adalahSKCK.
"Ini wajib, alasannya untuk menilai yang bersangkutan tidak memiliki catatan buruk terkait kriminalitas atau DPO," sebut Dian.
Sebab, saat pengemudi sudah bertugas menjadi personal driver, pihaknya tidak bisa mensupervisi driver setiap waktu.
Sebab, pengemudia merupakan jenis pekerjaan yang rendah supervisi.
"Kami punya control operational, namun tidak bisa mantengin setiap saat. Maka, proses administrasi yang benar ini jadi penting," bilang Dian.
Terakhir proses mengukur 3 aspek, pengetahuan, ketrampilan dan prilaku (attitude).
Pihaknya, dalam proses ketiga ini lebih memfokuskan pada aspek perilaku.
Menurut Dian, jika dihubungkan dengan kasus kriminal sopir pribadi di Sunter, Jakarta Utara, dalam mengukutr aspek perilaku pihaknya menggunakan beberapa perangkat tes psikologi.
"Nanti dari rangkaian pengetesan psikologi itu diketahui kecenderungan kandidat berprilaku baik, cocok sebagai pengemudi, mampu bertugas sebagai pengemudi sesuai dengan value yang kami tetapkan," bilangnya.
Dian mengakui proses rekrutmen ini cukup lama dan bertahap.